Ridwan Kamil ajak polemik kasus pemecatan guru di Bekasi dihentikan

user
Endang Saputra 30 Juni 2018, 14:06 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Robiatul Adawiyah, guru SDIT Darul Maza Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, dipecat karena memilih Ridwan Kamil dalam pemilihan kepala daerah serentak yang berlangsung pada 27 Juni lalu. Kisahnya viral karena diunggah di media sosial facebook. Pemecatan itu bermula ketika dirinya mengunggah status di media sosial yang memberikan ucapan selamat atas kemenangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum sebagai Gubernur Jawa Barat.

Ridwan Kamil pun angkat bicara terkait kejadian tersebut. Dia mengajak semua pihak menghentikan polemik tentang kasus pemecatan guru di Bekasi. Guru Rabiyatul Adawiyah warga Jati Asih Bekasi diberhentikan dari tempatnya mengajar karena berbeda pilihan dengan yayasan pengelola sekolah.

"Polemik tentang itu sebaiknya dihentikan. Sekarang kita lebih baik fokus berbicara mengenai pembangunan Jawa Barat ke depan,"ujar pria yang akra disapa Emil ini di Bandung, Sabtu (30/6).

Ia juga mengatakan, semua pihak harus mengambil hikmah dari kasus Rabiyah. Dia berharap ke depan tidak terjadi hal yang serupa. Ia juga minta kepada Bu Rabiyah untuk sabar dan tabah menghadapi cobaan.

"Percayalah di setiap kesulitan ada jalan kemudahan. Di setiap kesulitan ada pertolongan Allah SWT," kata dia.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Pemenangan Rindu Saan Mustopa. Menurut dia, kita semua akan menjadi tidak produktif jika energi yang ada dihabiskan untuk berpolemik mengenai kasus Ibu Rabiyah.

"Sudahlah, Pilkada Jabar sudah berlangsung dengan damai. Kita tinggal tunggu keputusan KPU. Jangan lagi dikeruhkan dengan polemik seperti," kata dia.

Ketua DPD Partai Nasdem Jabar itu juga mengajak semua pihak untuk kembali bersatu, menghilangkan sekat-sekat yang terjadi selama berlangsungnya proses Pilgub Jabar.

"Alhamdulillah Pilkada Jabar berlangsung dengan damai. Mari kita jaga kondusifitas keamanan Jabar sehingga pemerintahan Jawa Barat yang baru bisa melaksanakan tugasnya dengan baik," ucap Saan.

Seperti diberitakan, Robiatul Adawiyah, guru SDIT Darul Maza Jatisari, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, dipecat karena berbeda pilihan dalam pemilihan kepala daerah serentak yang berlangsung pada 27 Juni lalu. Pemecatan itu bermula ketika dirinya mengunggah status di media sosial yang memberikan ucapan selamat atas kemenangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum sebagai Gubernur Jawa Barat, versi hitung cepat.

Rupanya, unggahan status itu direspons oleh Kepala Sekolah SDIT Darul Maza. Adapun respons itu dilakukan di dalam grup WhatsApp yayasan, di mana di dalamnya ada pengurus, berserta guru-guru. Adapun responsnya adalah memberikan ucapan selamat bahwa jagoannya di dalam Pilkada menang.

"Saya tidak menyatakan bahwa saya nyoblos nomor 1, tetapi ada yang langsung beranggapan bahwa saya mencoblos itu," kata dia.

Menurut dia, seorang pengurus Yayasan di dalam grup WhatsApp langsung mengeluarkan kebijakan sepihak, dan meminta untuk mencari lembaga pendidikan lain. Robiah dianggap tidak sejalan dengan visi dan misi sekolah, sebab dalam percakapan itu bahwa pihak yayasan telah menentukan arahan dalam Pilkada Jawa Barat maupun Kota Bekasi.

"Tetapi, permasalahan ini sudah selesai. Diselesaikan secara kekeluargaan. Kami dengan yayasan sepakat tidak memperlebar masalah ini," katanya.

Kredit

Bagikan