Begini cara anak-anak milenial Bandung memperdalam dan memahami Alquran
Bandung.merdeka.com - Berbagai acara bertema Islami digelar selama Ramadan di Kota Bandung. Salah satu acara yang digelar yakni Gebyar Ramadan yang digelar di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Sabtu (2/6).
Ketua Panitia Gebyar Ramadan, Ahmad Syihabudin mengatakan, Yayasan Assallam Bandung menggagas kegiatan ini untuk meningkatkan potensi murid dalam memahami Alquran. Caranya, dengan menggelar beberapa perlombaan.
"Sejumlah perlombaan yang digelar di antaranya hafalan surat pendek, penulis Alquran, pembacaan Juz Amma, menulis surat pendek, lomba cerdas cermat, membuat kartu lebaran dan lomba doa-doa nabi," ujar Ahmad kepada wartawan.
Para peserta tampak antusias mengikuti perlombaan yang digelar. Dia berharap digelarnya acara ini dapat semakin meningkatkan kecintaan mereka untuk memahami Alquran.
"Insya Allah terselenggaranya kegiatan ini menjadi berkah dan bekal untuk kita semua," katanya.
Sementara itu, Pj Sekda Kota Bandung Dadang Supriatna mengapresiasi dengan digelarnya acara Gebyar Ramadan. Menurutnya, acara itu memberikan dampak yang positif. Terlebih dalam acara tersebut mengikutsertakan anak-anak.
"Apa pun kegiatannya, hal terpenting putra putri kita memahami ilmu yang diberikan serta mampu menerapkannya," ujar Dadang.
Dadang menyebut salah satu keberhasilan pembangunan kota yaitu dengan manusia yang berahlak mulia. Dengan memperhatikan masyarakat dan lingkungan, maka pembangunan akan mudah dilakukan sehingga mampu bermanfaat untuk masyarakat.
"Keberhasilan pembangunan tidak bisa diukur hanya dengan infrastruktur saja. Tetapi nilai spiritual dengan nilai kebaikan dan tingkah laku santun salah satu modal utama," ungkapnya.
Menurut Dadang, untuk memahami ilmu Alquran tidak hanya membaca saja, tetapi bisa melalui seni. Hal itu akan lebih mudah dipahami oleh anak-anak.
"Kaligrafi bisa menjadi cara mengajarkan anak-anak untuk memahami Alquran," katanya.