Anak penderita diabetes melitus 1 bisa berpuasa ini alasanya

user
Endang Saputra 09 Mei 2018, 17:11 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Bulan suci Ramadhan yang kedatangannya tinggal menghitung hari tentunya memberi berkah bagi setiap manusia. Ibadah puasa pada bulan Ramadhan adalah hal yang ditunggu-tunggu oleh umat Islam karena bernilai pahala yang tinggi, tidak terkecuali oleh anak-anak dan remaja yang tidak mau melewatkan kesempatan berpuasa di bulan yang suci ini. Apakah anak dengan penyakit Diabetes Mellitus 1 diperbolehkan untuk berpuasa?

Divisi Endokrin Dep atau KSM Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad atau Rumah Sakit Hasan Sadikin, dr. Faisal Sp.A, M.Kes dari dalam acara 'Edukasi Persiapan Menghadapi Bulan Ramadhan untuk Anak dan Remaja dengan Diabetes Mellitus,' Selasa (8/5) kemarin di RSHS menyatakan bahwa anak dengan DM tipe 1 diperbolehkan berpuasa.

"Boleh berpuasa asalkan dalam kondisi tidak sedang sakit lainnya seperti demam, tanda-tanda infeksi dan penyakit-penyakit apapun yang memberatkan," ujar Faisal dari siaran pers yang diterima Merdeka Bandung, Rabu (9/5).

Syarat lain yang harus dipenuhi apabila seorang anak dengan DM 1 ingin tetap berpuasa adalah memiliki kontrol metabolik yang baik yaitu HbA1c kurang atau sama dengan delapan persen.

Dalam kegiatan edukasi yang dihadiri oleh puluhan pasien anak DM dan orangtua mereka ini, dr. Faisal memberikan tips cara makan bagi anak dengan DM 1 yang berpuasa yaitu menyegerakan berbuka, mengakhirkan sahur, asupan cairan 1500-2000 ml perhari. Komposisi makanan terdiri dari protein (15 hingga 20 persen) karbohidrat (60 hingga 65 persen)dan lemak (20 persen).

Asupan makanan ini terbagi kedalam tiga waktu yaitu 50 persen saat berbuka, 10 persen setelah tarawih dan 40 persen ketika sahur. Jangan lupa melakukan pemeriksaan gula darah dan bawalah selalu permen atau coklat kemanapun si anak pergi agar bisa segera dikonsumsi ketika merasakan tanda-tanda hipoglikemia seperti lelah, lemas, berkeringat, pucat, kejang dan sebagainya.

"Saat berpuasa, aktivitas fisik anak dengan DM 1 juga harus sangat diperhatikan. Anak dengan DM 1 tetap bisa beraktivitas sehari-hari seperti bersekolah. Istirahat juga harus disempatkan sebentar setelah Dzuhur, lalu melakukan latihan ringan atau sedang seperti senam ringan dan sepeda santai. Apabila setelah berolahraga ini kemudian terjadi hipoglikemi maka si anak harus menghentikan kegiatan dan sesegera mungkin mengkonsumsi makanan kecil atau snack atau minuman yang mengandung glukosa," jelasnya.

Hipoglikemia terjadi ketika akibat gula darah terlalu rendah sehingga otak tidak mendapatkan pasokan yang baik sehingga dapat mengakibatkan kejang dan pingsan. Bila hipoglikemia ini terjadi pada siang hari, terpaksa anak harus menghentikan puasanya.

Saat berpuasa, ada dua hal yang dikhawatirkan terjadi pada penderita DM yaitu Ketoasidosis diabetik (KAD) dan hipoglikemi. Untuk mencegah terjadinya KAD dan hipoglikemia ini disarankan agar melakukan pemerksaan gula darah secara teratur, pola makan yang benar dan jangan hentikan penggunaan insulin.

Selama berpuasa monitoring gula darah kiranya harus dilakukan secara mandiri di rumah. Pemeriksaan menggunakan glukometer dapat dilakukan menjelang berbuka dan menjelang sahur, saat tengah hari menjelang dzuhur serta kapanpun bila ditemukan tanda-tanda hipoglikemia pada anak.

Hasil pemeriksaan dicatat secara berkala dan rapi. Pada orang normal, insulin selalu naik turun sesuai dengan makanan yang dikonsumsi namun pada orang dengan diabetes, kadar insulin yang dihasilkan selalu rendah kendati konsumsi makanannya bagus.

Pada anak dengan DM tipe 1, tubuh tidak mampu memproduksi insulin sehingga dibutuhkan asupan insulin dari luar tubuh. Insulin yang diproduksi oleh sel-sel kelenjar pankreas berfungsi untuk memasukan gula darah atau glukosa (dari hasil pencernaan makanan sehari-hari) ke dalam sel untuk sumber energi.

Seluruh sel dalam tubuh kita memerlukan glukosa terutama sel otak. Apabila insulin tidak tersedia, maka glukosa ini tidak akan masuk kedalam sel. Oleh karena itu seorang penderita Diabetes memerlukan asupan insulin dari luar tubuh. Insulin tersebut dimasukan kedalam tubuh sebelum makan agar insulin tersebut nanti bisa bisa mengolah makanan.

Anak dengan DM 1 yang ingin berpuasa akan lebih aman menggunakan dosis rendah insulin long-acting insulin (Isophane atau glargine) agar tidak terjadi hipoglikemia di siang hari. Selain itu, insulin prandial analogues (lispro dan aspart) merupakan alternatif yang baik.

Penderita DM ada yang tidak diperbolehkan berpuasa yaitu penderita DM yang pernah mengalami hipoglikemia berat dalam tiga bulan terakhir, mempunyai riwayat hipoglikemia berulang, riwayat KAD dalam tiga bulan terakhir dan penderita DM yang sedang mengalami sakit yang lain seperti demam, diare dan muntah.

Diabetes memang tidak bisa disembuhkan, namun secara umum kita dapat menjaga agar kondisi anak DM 1 tetap stabil gula darahnya dengan mengatur asupan insulin, pemberian nutrisi atau diet, olahraga dan edukasi terhadap pasien dan keluarga.

Kredit

Bagikan