May Day 2018, Yossi jualan program sementara Nurul bicara kebijakan
Bandung.merdeka.com - Tanggal 1 Mei diperingati sebagai hari buruh internasional (may day) yang jatuh hari ini. Pasangan calon Yossi Irianto-Aries Supriatna memberikan hadiah istimewa bagi kaum buruh dan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) lainnya di Kota Bandung.
Paslon nomor urut dua itu menawarkan program Saung Kuring Nyalira (Sakura) bagi kaum buruh dan MBR, sebagai salah satu program unggulan mereka dalam memenuhi kebutuhan tempat tinggal atau hunian layak bagi kaum buruh dan MBR di Kota Bandung.
Calon Wakil Wali Kota Bandung, Aries Supriatna mengatakan program Sakura ini dirancang untuk mengatasi persoalan tak terjangkaunya harga hunian oleh masyarakat kecil di Kota Bandung saat ini karena harganya yang terus melonjak.
"Oleh karena itu, kami menawarkan solusi atas persoalan tersebut yakni dengan program Sakura. Sakura merupakan program hunian murah yang bisa dijangkau oleh kaum buruh dan masyarakat miskin atau masyarakat berpenghasilan rendah," ujar Aries di Bandung, Selasa (1/5/).
Aries menyebut bahwa akar kemiskinan tidak semata-mata karena tingkat daya beli yang rendah. Namun ada bagian lain yang beririsan dengan biaya hidup. Salah satu biaya hidup yang paling berpengaruh yaitu terkait dengan hunian.
Nantinya, kaum buruh dan MBR warga Kota Bandung yang belum memiliki rumah, bisa tinggal di apartemen atau rumah susun dengan hanya membayar sewa Rp 6.000 per hari. Jika ingin memiliki apartemen tersebut, cukup membayar DP 1 persen dan mencicil Rp 1.250.000 per bulan selama 20 tahun.
Senada dengan Aries, Calon Walikota Bandung, Yossi Irianto berjanji akan mengalokasikan dana APBD dan mencari lahan untuk mewujudkan apartemen murah bagi buruh dan masyarakat miskin tersebut. Apartemen tersebut rencananya akan dibangun di lima lokasi di Kota Bandung, khususnya di kawasan padat penduduk.
"Namun untuk mewujudkan pembangunan lima apartemen murah itu, saya bersama calon Wakil Wali Kota Bandung Pak Aries Supriatna harus menjadi pemimpin Kota Bandung terlebih dahulu," kata Yossi.
Adapun syarat untuk memiliki apartemen Hebring tersebut diantaranya memiliki KTP Kota Bandung, memiliki pekerjaan dan penghasilan tetap, daftar melalui website dan yang paling utama itu terjadi jika pasangan Yossi-Aries terpilih dalam Pilwalkot Bandung 2018.Menurut Yossi, warga yang berminat menyewa atau membeli apartemen cukup mendaftar di www.yossiaries.id.
Yossi mengungkapkan salah satu alasan lahirnya program Sakura yakni banyaknya warga kelas pekerja di Kota Bandung tetapi membeli atau pun menyewa rumah di luar Kota Bandung. Konsekuensinya selain harus mengeluarkan biaya transportasi yang tidak sedikit, juga setiap harinya harus mengeluarkan energi dan waktu banyak untuk bekerja di Kota Kembang.
"Bayangkan saja orang kerja di Bandung sementara rumahnya di Rancaekek, tiap hari mereka menghabiskan biaya untuk bensin, per tahunnya berapa. Energinya habis di jalan belum lagi resiko kesehatan akibat menghirup polutan di jalan saat macet," tutur Yossi.
Ia berjanji nila nantinya terpilih akan merealisasikan program Sakura itu secepatnya untuk membantu masyarakat menengah ke bawah yang ingin mempunyai hunian layak huni dengan harga terjangkau.
Nurul Arifin soroti masalah TKA
Sementara itu, Calon Wali Kota Bandung nomor urut satu, Nurul Arifin turut menyampaikan selamat hari buruh internasional (may day) kepada kaum buruh yang jatuh pada hari ini.
Salah satu yang disoroti Nurul yakni terkait keberadaan tenaga kerja lokal. Pemerintah sebagai pembuat kebijakan kata Nurul, harus mengoptimalkan keberadaan tenaga kerja lokal di tengah maraknya tenaga kerja asing (TKA).
"Terkait tenaga kerja asing kalau saya sih lebih melihat untuk menitikberatkan tenaga kerja lokal. Itu dioptimalkan dulu. Daripada mengimpor tenaga kerja asing lebih baik optimalisasi apa yang kita punya," ujar Nurul kepada wartawan.
Menurut dia, tenaga kerja lokal yang ada saat ini masih memiliki kualitas. Namun demikian, tenaga kerja lokal harus terus meningkatkan kapasitasnya agar bisa bersaing dengan tenaga kerja asing.
"Saya kira semuanya harus memperlihatkan. Para buruh juga harus memperlihatkan kemampuannya supaya serbuan tenaga kerja asing ini bisa dieliminir ataupun jangan sampai ada tenaga asing kalau tenaga dalam negeri sudah cukup," katanya.
Nurul mengatakan, kesejahteraan kaum buruh menjadi salah satu aspek yang harus terus diperhatikan. Dia ingin memastikan bahwa upah yang diterima buruh sesuai dengan besaran UMK.
"Paling tidak semua buruh bisa dapat UMK yang sesuai dengan standar Kota Bandung. Dan ke depan melihat kebutuhannya semoga tenaga outsourcing ini juga bisa keinginannya dihapuskan," ujarnya.
Senada dengan Nurul, Calon Wakil Wali Kota Bandung Chairul Yaqin Hidayat mengatakan pihaknya juga akan menawarkan program 'Balik Bandung' kepada kaum buruh sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Dengan berwirausaha, diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para buruh.
"Yang penting itu kita menstabilkan perekonomian sambil pemerintah meningkatkan juga. Salah satunya melalui Balik Bandung. Di mana Middle Class pasti akan tergerak berinvestasi sosial. Uang itu ada di bank tapi tidak bisa tersalurkan dengan leluasa," katanya.