Kadis PU sebut basement air di Pagarsih dan Pasteur berfungsi dengan baik

Banjir di Pasteur
Bandung.merdeka.com - Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Arief Prasetya mengatakan bahwa basement air di Pagarsih dan Pasteur berfungsi dengan baik. Menurut Arief banjir yang kembali melanda wilayah Pagasih dan Pasteur disebabkan tingginya debit air sehingga melimpas ke jalan.
"Basement air Djunjunan (Pasteur) dan Pagarsih berfungsi dengan baik. (Banjir) terjadi karena debit air sangat tinggi, sehingga beban Sungai Citepus meluap," ujar Arief kepada Merdeka Bandung lewat pesan singkat, Senin (23/4).
Diketahui, Pemkot Bandung telah membangun basement air di bawah Jalan Pagarsih sepanjang 220 meter untuk mengantisipasi banjir yang terjadi di wilayah tersebut. Sungai Citepus semula hanya memiliki lebar sekitar 3 meter, setelah dikeruk saat ini lebarnya menjadi 5 meter dengan tinggi 3,8 meter. Proyek yang menelan anggaran Rp 11 miliar ini telah diresmikan pada awal tahun 2018 oleh Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.
Sementara di Pasteur, proyek pelebaran saluran air juga dilakukan dengan melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Proyek yang rampung pada akhir 2017 lalu ini menelan anggaran sekitar Rp 11 miliar.
Menurut Arief, banjir yang terjadi di Kota Bandung, lebih disebabkan karena intensitas hujan yang cukup tinggi di wilayah Bandung dan Bandung Utara.
Mengantisipasi hal serupa, Arief mengaku akan membangun kolam retensi di wilayah Sirnaraga pada tahun ini. Dengan adanya kolam retensi ini, dapat menjadi parkir air dari Sungai Citepus.
"Tahun anggaran 2018 kami akan membuat kolam retensi di Sirnaraga. Diharapkan limpasan air dari Sungai Citepus bisa di tahan dulu pada kolam rentensi tersebut. Sehingga tidak membebani Sungai Citepus," kata dia.
Lebih lanjut Arief mengatakan bahwa saat ini pihaknya sedang persiapan lelang. Setelah pemenang lelang keluar, pihaknya akan mengebut pembangunan kolam retensi di Sirnaraga ini.
"Sekarang sedang persiapan lelang. Targetnya tahun 2018 selesai dan bisa beroperasi. Anggaran Rp 10 miliar," ungkapnya.
Adapun untuk penanganan jangka pendek, Arief menyebut bahwa pihaknya selalu menyiagakan tim unit reaksi cepat (URC) banjir dari UPTD Bohonegara dan Tegalega untuk ditempatkan di Pagarsih dan Pasteur. Selain itu pihaknya juga menyiapkan peralan mesin pompa dan peralatan lainnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak