Warga banyak tak tahu ada Pilkada Serentak,KPU Kota Bandung akan gencar sosialisasi

Ketua KPU Kota Bandung Rifqi Alimubarok
Bandung.merdeka.com - Hampir sebagian warga Bandung belum mengetahui waktu pencoblosan Pilkada serentak 2018 yang akan digelar pada 27 Juni 2018 mendatang. Hal ini terungkap dari hasil survei yang dirilis Rectoverso Institute beberapa waktu lalu. Dari 400 responden yang disurvei, sebanyak 49,5 persen warga belum mengetahui waktu pencoblosan.
"Kebanyakan dari warga memang belum tahu ada Pilkada serentak. Tetapi ada juga yang tahu, namun tidak tahu kapan tanggal mencoblosnya," ujar peneliti Rectoverso Romdin belum lama ini.
Untuk itu kata dia, hal ini menjadi tugas Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk lebih gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Sehingga tingkat partisipasi masyarakat dalam gelaran pilkada serentak meningkat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua KPU Kota Bandung Rifqi Alimubarok mengakui jika masih banyak warga yang belum mengetahui hari pencoblosan pilkada serentak. Menurutnya perlu waktu bagi masyarakat untuk mulai tertarik terhadap pilwalkot.
"Karena kan masyarakat kita 'ah ngke wae' (nanti saja), masih cukup lama proses pemilihan. Maka kita upayakan tiga bulan ini kita akan melakukan kampanye pillwalkot dengan berbagai macam media," ujar Rifqi kepada wartawan.
Rifqi mengungkapkan, KPU juga telah melakukan survei terkait tingkat partisipasi pemilih. Dari hasil survei tersebut sebetulnya 60 persen warga sudah tahu dan akan menggunakan hak pilih.
"Kita sudah melakukan survei, hasil survei kita 60 persen sebetulnya warga itu sudah tahu dan akan menggunakan hak pilih. Artinya tahu ada pilwalkot 2018 dan akan menggunakan hak pilih. Yang 20 persen itu masih mengambang, belum bisa menentukan pilihan, apakah menggunakan hak pilih atau tidak, yang 20 persen tidak akan menggunakan hak pilih,"ucapnya.
Untuk itu lanjut Rifqi, pihaknya akan mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat. Rifqi optimis tingkat partisipasi pemilih dapat meningkat dibanding tahun 2013 lalu.
"KPU baru melakukan sosialisasi mulai bulan April ini. Jadi ini angka modal awal untuk kami melakukan proses kampanye pilwalkot lebih intensif lagi dan puncaknya di Bulan Juni. Realistits kita 70 persen, yang 60 persen itu modal awal 2013 dan itu yang kemungkinan mereka sekarang masih bertahan akan menggunakan hak pilih," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak