Jika terpilih, Oded akan agendakan rutin pertemuan dengan ketua RW se-Kota Bandung
Bandung.merdeka.com - Pasangan Oded-Yana nomor urut 3 Pilwalkot Bandung akan melakukan pertemuan rutin dengan warga 3 bulan sekali jika terpilih memimpin Bandung. Program yang dinamakan 'Ngaliwet' (Ngawangkong di Kelurahan Bareng Warga) ini ditujukan untuk mendekatkan pemimpin Kota Bandung dengan permasalahan-permasalahan riil yang ditemui di tengah-tengah warga
Oded mengatakan, banyak dari warga yang ingin mengungkapkan masalah karena ada komunikasi yang belum tersinergi. Diperlukan pertemuan dengan kepala daerah sehingga kebijakan yang akan dilahirkan dapat didasarkan kepada kondisi dan keluhan nyata di lapangan.
"Program ini juga untuk mencegah munculnya komunikasi yang terputus dalam aspirasi pembangunan," ujar Oded, Senin (5/3).
Oleh karena itu, Oded akan merutinkan pertemuan dengan warga. Dari apa yang diungkapkan oleh warga, terungkap bahwa mereka menginginkan adanya program-program untuk membina para tokoh masyarakat dalam hal ini Ketua RW dan RT yang ada di kewilayahan masing-masing.
"Ini luar biasa, karena apa yang ada dalam pikiran Mang Oded ternyata juga telah menjadi pemikiran mereka, dan bukan hanya di sini saja tetapi juga di beberapa wilayah yang telah didatangi oleh Mang Oded," kata dia.
Berdasarkan aspirasi warga, salah satunya didasari oleh sulitnya berkomunikasi dalam menyampaikan permasalahan dengan pimpinan kewilayahan, apalagi dengan wali kota. Padahal, kata dia, permasalahan di kewilayahan yang paling memahami adalah para ketua RW, ketua RT serta tokoh masyarakat setempat.
Oleh karena itu, jika terpilih menjadi wali kota, Oded akan mengagendakan pertemuan dengan para ketua RW secara rutin, 3 bulan sekali.
"Tetapi akan dibagi per wilayah, karena jika keseluruhan ketua RW sebanyak 1.567 orang berkumpul bersamaan maka pertemuan ini tidak akan efektif," ucapnya.
Oded merencanakan pertemuan per wilayah kurang lebih 260 RW di dalam ruang serbaguna untuk bertemu wali kota. Tujuannya untuk menyamakan persepsi. Setelah itu, dibuat dua sesi untuk edukasi. Edukasi dan pelatihan itu untuk memberikan materi membuat laporan pertanggungjawaban penggunaan PIPPK, atau mendatangkan arsitek untuk mengajarkan penataan lingkungan.
"Sesuai kebutuhan lah. Yang jelas mereka harus cerdas dan pintar. Itu luar biasa," katanya.