Bandung.merdeka.com - Pasangan Yossi-Aries siap menaikan honor ketua RT dan RW di Bandung jika terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung. Tidak tanggung-tanggung pasangan nomor urut 2 ini akan menaikan honor minimal di angka Rp 2 juta per bulan.

Calon Wakil Wali Kota Bandung, Aries Supriatna, mengatakan selama ini pihaknya sering menerima masukan maupun keluhan dari para Ketua RT dan RW di Kota Bandung yang meminta agar honor mereka dipertimbangkan untuk naik.

Sebab, honor yang ada saat ini yang hanya Rp 300 ribu per bulan dinilai tidak sebanding dengan beban kerja dan tanggung jawab para aparat kewilayahan tersebut. Oleh karena itu, kenaikan honor tersebut dinilai wajar mengingat ke depan beban kerja RT dan RW akan semakin berat.

"Kami setuju honor RT dan RW untuk dinaikkan mininal di kisaran Rp 2 juta-an. Hal ini menjadi prioritas kami karena nanti RT dan RW akan jadi ujung tombak untuk membantu program-progran Pemkot Bandung," ujar Aries di sela kegiatan kampanyenya di kawasan Arcamanik, Kota Bandung, Senin (5/3).

Menurutnya, bila pasangan Yossi-Aries terpilih, pihaknya akan memberdayakan secara maksimal peran RT dan RW. Salah satu tugas utama RT dan RW ke depan, kata Aries, yakni untuk menghimpun data yang valid dan akurat mengenai data-data sosial-ekonomi warga masyakat Kota Bandung di masing-masing RT/RW.

Sebagai contoh, RT dan RW akan ditugaskan untuk memberikan data yang valid dan akurat mengenai warga masyarakatnya seperti mengenai data pekerjaan warga, penghasilan, jumlah anggota keluarga, hingga kondisi rumah warga. Data-data itu akan terus di update setiap tiga bulan.

"Data-data mengenai kondisi sosial ekonomi yang diberikan RT dan RW itu akan dipergunakan sebagai dasar bagi pemerintahan Yossi-Aries untuk menetapkan kebijakan mengenai penanggulangan kemiskinan. Sebab RT dan RW-lah yang paling tahu kondisi warganya," kata dia.

Selain itu, guna memudahkan tugas RT dan RW ke depan, lanjut Aries, pihaknya juga akan membuat sebuah aplikasi program elektronik yang akan memudahkan pengurus RT dan RW dalam melaporkan pendataan kependudukan tersebut.