Nurul Arifin: Sudah saatnya Kota Bandung punya wali kota perempuan

Calon Wali Kota Bandung nomor urut 1, Nurul Arifin
Bandung.merdeka.com - Calon Wali Kota Bandung nomor urut 1, Nurul Arifin menggelar kampanye pertamanya di RW 04 Kelurahan Pajajaran Kecamatan Cicendo,Kota Bandung, Selasa (20/2). Dalam kampanye perdananya Nurul menjanjikan bahwa jika terpilih memjadi wali kota akan banyak menggagas program yang lebih banyak berpihak kepada perempuan.
Nurul mengatakan, bahwa sudah saatnya Kota Bandung membuat sejarah dengan menjadikan seorang perempuan menjadi wali kotanya.
"Sesungguhnya cara berpikir perempuan memang tidak bisa diwakili. Yang original itu memang diwakilkan perempuan. Saat ini saatnya kota Bandung membuat sejarah menjadikan seorang perempuan menjadi wali kotanya. Tentu keberpihakan kepada perempuan itu pasti lebih besar," ujar Nurul.
Menurut dia, sosok pemimpin perempuan tidak dapat dipandang sebelah mata. Banyak pemimpin perempuan yang lahir baik di tingkat nasional maupun internasional yang mempunyai kualitas. Khusus untuk Kota Bandung sendiri, Nurul ingin membuat sejarah menjadi wali kota perempuan pertama di Kota Bandung.
"Saya kira ketika kita berpihak kepada perempuan adalah keniscayaan. Jangan kemudian menjadi apriori dengan kepemimpinan perempuan.
Banyak contoh bagus yang terjadi dalam sejarah dan kondisi 'now'," kata dia.
Dari kegiatan kampanye tersebut, salah satu aspirasi yang didapatnya yakni terkait bantuan pemberian makanan tambahan (PMT) bagi balita. Para ibu-ibu menyanpaikan aspirasi agar ada penambahan bantuan yang diberikan.
"Nilainya (PMT) kecil, sama semua digeneralisir. Tetapi ternyata peruntukannya ada yang lebih banyak anaknya. Jadi tidak merata. Itungan kedepan lebih baik itungan itu per anak," ucapnya.
Nurul mengungkapkan akan memperjuangkan aspirasi tersebut. Menurutnya, pemberian gizi yang bagus bagi anak merupakan bagian dari pengembangan sumber daya manusia yang unggul.
"Saya kira kalau terkait dengan membangun sumber daya manusia itu konsern Saya. Katanya kota Bandung ini kan smart city jadi non sense tanpa smart citizen. Jadi yang harus diberdayakan adalah warganya, supaya warganya pintar-pintar dulu nih. Masalah gizi harus diperhatikan dan itu jadi bagian dari kewajiban pemerintah untuk memberikan kesejahteraan asupan gizi bagi anak-anak," katanya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak