Wartawan yang meliput proyek rumah deret Tamansari dapat intimidasi dari preman

user
Farah Fuadona 07 Desember 2017, 11:49 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Wartawan yang meliput pembangunan rumah deret di RW 11 Kelurahan Tamansari, Kecamatan Bandung Wetan, mendapat perlakuan tidak menyenangkan. Para awak media mendapat intimidasi dari sekelompok preman yang mengatasnamakan pihak pengamanan proyek.

Insiden tersebut terjadi saat wartawan meninjau lokasi pengeboran yang dikeluhkan oleh warga terkait rencana pembangunan rumah deret. Seperti diketahui bahwa hingga saat ini masih ada sebagian warga yang masih belum bersepakat adanya pembangunan proyek tersebut.

Di lokasi pengeboran tampak sejumlah pekerja sedang menjalankan tugasnya untuk pengerjaan tiang pancang. Namun keberadaan awak media di lokasi tersebut rupanya diawasi oleh sekelompok preman yang mengatasnamakan pihak pengamanan proyek.

Setelah awak media selesai meninjau lokasi, tiba-tiba dihampiri oleh salah satu orang preman dan meminta untuk tidak macam-macam. Preman tersebut bahkan melontarkan kata-kata ancaman kepada seorang fotografer Inilah Koran, Bambang Prasetyo.

"Ieu dapur aing. Ulang ngaganggu dapur aing. Lamun ngaganggu dapur aing, diacak-acak ku aing (Ini dapur Saya, Jangan ganggu dapur Saya. Kalau mengganggu dapur saya, saya acak-acak)," ujar pria tersebut.

Tak lama setelah mendapatkan intimidasi, para wartawan langsung meninggalkan lokasi tersebut.

Dari informasi salah seorang warga, menyampaikan bahwa orang-orang tersebur merupakan preman yang ditugaskan oleh kontraktor untuk menjaga proyek tersebut.

"Mereka itu dulunya warga sini juga, hanya rumahnya sudah dijual. Mereka disuruh sama kontraktor," kata Sri.

Dari informasi yang didapat, proyek pembangunan konstruksi tersebut dikerjakan oleh PT Sartonia Agung yang beralamatkan di Jalan Taman Jatibaru Timur, Jakarta.

Kredit

Bagikan