Whitesky Aviation tawarkan perjalanan Jakarta-Bandung menggunakan helikopter

user
Farah Fuadona 04 Desember 2017, 19:51 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - PT Whitesky Aviation (Whitesky) menyediakan jasa transportasi penerbangan untuk Jakarta-Bandung. Dengan menggunakan akomodasi ini jarak Jakarta-Bandung hanya ditempuh dalam waktu 45 menit saja.

Menurut Chief Executive Officer (CEO) Whitsky Aviation, Denon Prawiraatmaja, titik keberangkatan helikopter ada di Bandara Halim Perdana Kusumah Jakarta dengan fasilitas 53 helipad. Range tarif penerbangan dengan helikopter ini, sebesar Rp 2 juta sampai dengan Rp 2,5 juta per kursi.

"Untuk sementara Jakarta-Bandung, kita akan terbitkan dengan harga antara Rp 8 juta sampai Rp 10 juta. Jadi kalau empat (kursi) dibagi Rp 8 juta sampai Rp 10 juta, berkisar Rp 2 juta lebih sedikit yah," ujar Denon disela Confrence And Exhibition Helicopter 2017 Summit Indonesia di Hotel Trans Bandung Jawa Barat, dikutip dari laman resmi Whitesky.

Helikopter yang disediakan untuk tranportasi umum ini, menggunakan helikopter non militer jenis Bell 505. Denon meyakini, keberadaan layanan transportasi helikopter ini tak akan menjadi pesaing bagi moda transportasi yang sudah ada. Karena keberadaan transportasi helikopter ini dibuat untuk kegiatan-kegiatan yang sifatnya isidentil. Misalnya saat season lebaran atau ketika orangtua perlu dikunjungi dalam kondisi emergensi.

"Jadi layanan kami ada, agar masyarakat bisa mencapai Bandung dengan waktu yang cepat," katanya.

Jalur helikopter ini memang hanya memprioritaskan layanan transportasi sebagai layanan alternatif untuk situasi darurat yang membutuhkan waktu lebih cepat. Jadi ia tak berharap, layanannya menjadi comuter transportasi yang pagi berangkat, pulang sore.

"Mungkin beberapa eksekutif bisa saja seperti itu, tapi kami ingin memberikan sarana alternatif transportasi yang bisa menjangkau lokasi dalam waktu singkat," katanya.

Menurut Ketua Asosiasi Pilot Helikopter Indonesia, Kapten Irman Yunus, saat ini, keberadaan helikopter di Indonesia belum dimaksimalkan, padahal Indonesia negara kepulauan. Seharusnya helikopter bisa digunakan untuk menangani Illegal loging, illegal fishing, dan kebakaran hutan. "Tapi di Indonesia helikopter yang sudah digunakan baru 50 persen," ujar Irman.

Kredit

Bagikan