Ini yang membuat tentara terjun ke ranah politik

Guru besar ilmu politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Karim Suryadi
Bandung.merdeka.com - Tak dipungkiri, dunia politik rupanya begitu menggiurkan. Tilik saja sederet selebritis Tanah Air yang memilih untuk terjun ke politik. Tak hanya selebritis tentunya, para tentara juga alih profesi untuk masuk dalam ranah politik.
Guru besar ilmu politik dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Karim Suryadi mengatakan, keterlibatan para TNI dalam dunia politik tak lepas dari sederet tugas yang dinilai beririsan antara keduanya.
"Masalahnya menurut saya ada beberapa kecenderungan yang menggoda TNI untuk beririsan dengan politik baik di Indonesia maupun secara global," ujar Karim kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara diskusi publik 'Mencari Panglima TNI: Antara Tentara Politik atau Tentara Profesional?', Rabu (29/11).
Pada tataran global, lanjutnya, terkait perubahan pola operasi militer. Ada tiga kecenderungan, yang pertama menguatnya pola operasi militer selain perang. Artinya, tentara terlibat dalam penanggulangan bencana, kebakaran, dan lain-lain.
Kedua, tentara berpartisipasi dalam menjaga stabilitas keamanan, jadi operasi stabilas keamanan ini berbeda dengan di medan tempur. Kegiatan ini berlangsung di kota atau pedesaan. Itu artinya, tugas TNI berhimpitan dengan pendudukan dan beririsan dengan tugas kepolisian.
Terakhir, operasi pemberian dukungan, kekuatan, dan bantuan. Itu semua semakin membiasakan tentara untuk dekat dengan urusan-urusan sipil.
"Mereka (tentara) punya daya tawar dan dengan organisasi superior tersebut mereka sudah siap untuk mengemban tugas politik, apalagi kalau kita masih menghitung keunggulan dan kekurangan pemimpin politik sipil dan pemimpin politik militer," jelas dia.
Karim menjabarkan, pertanyaan paling penting perihal keterlibatan tentara di dunia politik ini apakah dibenarkan? Rupanya, tak ada rambu yang memagari para tentara untuk terjun ke dunia politik.
"Tentara profesional sebenarnya tidak ada sih rambu Undang-Undang yang memagari itu. Tapi semuanya harus dikembalikan pada tradisi kepemimpinan militer," terangnya.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak