Longsor di sejumlah titik sebabkan perjalanan kereta api terganggu
Bandung.merdeka.com - Curah hujan yang intensitasnya cukup tinggi menjadi penyebab longsoran di beberapa titik jalur kereta di Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung. Longsor yang menimpa jalur kereta api membuat beberapa rute perjalanan terganggu.
Manajer Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung, Joni Martinus mengatakan pihak Daop 2 sampai saat ini terus bekerja untuk membersihkan jalur dengan menerjunkan personel dan dibantu alat berat.
"Longsor pertama kali ditemukan petugas penjaga daerah rawan pada hari Rabu kemarin pukul 17.00 WIB. Awalnya di km 233+0/1 antara Bumiwaluya - Cipeundeuy terdapat longsoran menutupi jalur kurang lebih 10 meter. Namun ternyata, longsor terjadi di beberapa titik susulan yaitu di Km 230, 231, 232, dan 234," ujar Joni dari siaan berita yang diterima Merdeka Bandung, Kamis (23/11).
Adapun panjang timbunan bervariasi antara 10 sampai 100 meter dengan ketinggian timbunan 1 sampai 7 meter. Kejadian ini menyebabkan operasional kereta mengalami gangguan sehingga dilakukan berbagai perubahan pola operasi.
"Kami sampaikan permohonan maaf atas gangguan ini. Kereta masih tetap beroperasi dengan perubahan pola operasi. Ada beberapa kereta yang memutar ke jalur utara (Purwakarta - Cikampek - Cirebon - Purwokerto - Kroya) yaitu KA Kahuripan, Serayu, Kutojaya Selatan, Malabar, Mutiara Selatan, Turangga dan Lodaya," katanya.
Untuk KA Argo Wilis dan Pasundan yang tertahan, penumpangnya dialihkan menggunakan bis menuju Bandung. Joni memperkirakan jalur akan selesai ditangani pada hari ini sekitar pukul 23.00 WIB.
"Kami mohon doa dari masyarakat agar kondisi ini segera teratasi dan semua perjalanan kereta api senantiasa ada dalam keselamatan," kata Joni.
Jalur kereta di Garut tertutup longsor
Sementara itu, akibat hujan kemarin jalur kereta antara Stasiun Bumiwaluya dan Stasiun Cipeundey di KM 255+7/8 di Garut tertutup longsor. Sampai saat ini, seluruh pihak terkait masih melakukan evakuasi di lokasi kejadian.
Peristiwa longsoran itu terjadi pada Rabu (23/11) sekitar pukul 16.00 WIB. Akibat kejadian tersebut jalur KA dari Tasikmalaya menuju Bandung dan sebaliknya tidak bisa dilewati oleh KA.
"Langkah-langkah yang dilakukan adalah melaksanakan evakuasi penumpang bus sebanyak 15 unit untuk penumpang KA Argo wilis, KA Pasundan dan KA serayu," kata Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Dedi Taufik.
Selanjutnya, untuk penanganan lokasi longsor diperkirakan membutuhkan waktu 24 jam. Pasalnya, longsor terjadi di sepuluh titik. "Dua titik di sebelah timur sudah dievakuasi dan sebelah barat stasiun, delapan titik dalam proses penanganan," terangnya.
Dedi menyebut, saat ini sedang dilakukan penanganan lokasi longsor oleh PT KAI dan Balai Teknik Perkeretaaapian dengan menggunakan alat berat.‎ Selain longsoran, proses evakuasi mendapat kendala setelah beberapa tiang listrik dan persinyalan KA roboh.
"Kami berupaya agar penanganan lokasi longsor selesai pada sore hari ini, sekaligus melakukan pemantauan secara intensif di lokasi kejadian," ujarnya.
Meski mengalami kendala, namun Perjalanan KA menuju selatan Jawa dan Surabaya tidak ada pembatalan karena pola operasi KA berubah menggunakan Jalur Cikampek-Cirebon-Purwokerto.
"Tidak ada korban jiwa, alhamdulillah," katanya menegaskan.