ITB gelar career days selama 3 hari, banyak lowongan kerja
Bandung.merdeka.com - Institut Teknologi Bandung (ITB)Â memiliki salah satu tugas penting yaitu mendidik dan menghasilkan sumber daya manusia (SDM) profesional dengan keahlian tertentu yang dibutuhkan oleh Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI). Pada sisi lain, seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan iklim investasi di Indonesia yang semakin positif dalam 5 tahun terakhir, tidaklah mengherankan bila kebutuhan akan SDM profesional bertambah.
Untuk mendukung hal itu, ITB mengadakan event rutin bertajuk ITB Integrated Career Days atau Titian Karir Terpadu. Kegiatan ini digelar selama tiga hari dari 27-29 Oktober 2017 di Aula Barat dan Aula Timur, Kampus ITB, Jalan Ganesha.
Direktur ITB Career Center, Bambang Setia Budi mengatakan, acara yang digelar dua kali dalam setahun ini merupakan event yang menjembatani antara lulusan ITB dengan dunia kerja, dan diselenggarakan melalui bidang pengembangan keprofesian dan kewirausahaan, Career Canter ITB. Dengan event ini diharapkan institusi pendidikan bisa berinteraksi secara langsung dengan dunia industri, khususnya mengenai kebutuhan tenaga kerja.
"Ini event untuk mempertemukan antara job seeker (pencari kerja) dan employer (perusahaan pemberi kerja). Apalagi setelah wisuda persis kan pekan kemarin, jumlah lulusan banyak. Ini memang event rutin yang kita gelar setahun dua kali yakni April dan Oktober. Untuk yang Oktober sekarang kita gelar," ujar Bambang kepada wartawan saat ditemui di Kampus ITB, Jumat (27/10).
Dia menuturkan, dalam event ini ada 44 perusahaan yang berpartisipai dengan jumlah sekitar 3.000 lowongan kerja. Tak hanya pameran, dalam acara ini ada presentasi dari pihak perusahaan serta rekrutmen langsung di lokasi.
"Jadi selain pameran, ada presentasi serta rekrutmen langsung dari pihak perusahaan. Bisa wawancara, psikotes apa aja kita langsung di tiga hari acara ini," katanya.
Menurut Budi, digelarnya career days menguntungkan kedua belah pihak. Dari pihak ITB sendiri, lulusannya akan segera mendapatkan pekerjaan, sedangkan dunia industri akan semakin cepat mendapatkan tenaga kerja.
"Ini tentu akan menguntungkan kedua belah pihak. Lulusan kami akan segera mendapatkan pekerjaan, sedangkan dunia industri pun akan semakin cepat mendapatkan tenaga kerja dengan keahlian khusus. Event ini menjadi semacam pertemuan antara supply dan demand, antara pencari kerja dengan dunia kerja yang membutuhkan tenaga kerja," ucapnya.
Budi menambahkan, keberadaan career center di perguruan tinggi dinilai penting, karena bisa menjadi peluang lulusan perguruan tinggi untuk mendapatkan pekerjaan lebih cepat. Seperti diketahui, saat ini jumlah pencari kerja di Indonesia dengan jumlah lapangan kerja yang tersedia memiliki ketimpangan yang tinggi. Untuk itu, optimalisasi pusat karir di perguruan tinggi, menjadi salah satu solusi untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai.
Bambang menyebutkan, dari 4.300 perguruan tinggi di Indonesia, hanya sekitar 500 perguruan tinggi memiliki pusat karir. Akan tetapi, dinilai dari keaktifannya, hanya sekitar 150 perguruan tinggi saja benar-benar melaksanakan tujuan pusat karier itu sendiri.
"Dari total perguruan tinggi yang ada di Indonesia, yang benar-benar aktif pusat karirnya hanya sekitar 150 perguruan tinggi. Di Pulau Jawa terdapat 60 pusat karir perguruan tinggi yang concern terhadap kesuksesan lulusannya dalam berkarir, sedangkan di Jabar sendiri hanya sekitar 20 perguruan tinggi yang pusat karirnya memang optimal," kata Bambang, yang juga menjabat sebagai Presiden Indonesia Career Center Network (ICCN).