Kolaborasi Rumah Zakat, ketua MPR, dan bobotoh Persib bantu rohingya

user
Farah Fuadona 12 Oktober 2017, 10:45 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Rumah Zakat melakukan kolaborasi dengan Ketua MPR RI dan bobotoh Persib untuk memberikan bantuan sebagai dukungan kemanusiaan untuk rohingya.

CEO Rumah Zakat, Nur Efendi mengatakan, fokus bantuan yang utama adalah makanan. Hingga awal Oktober sebenarnya Rumah Zakat telah mendistribusikan 6.400 paket bantuan pangan.

"Satu paket bantuan pangan setara dengan kebutuhan untuk satu kepala keluarga pengungsi yang tinggal berdesaka  di bivak-bivak di kamp pengungsian," ujar Efendi kepada Merdeka Bandung saat jumpa wartawan di Rumah Zakat, Jalan Turangga, Rabu (11/10).

Ketua MPR RI, Zulkifli Hasan mengatakan, ia dengan tegas mengungkapkan bahwa rohingya merupakan aksi yang terkutuk oleh dilakukan oleh militer dan pemerintah. Untuk itu, ia menyambut baik kerjasama dengan pihak Rumah Zakat untuk rohingya.

"Rohingya ini soal humanity. Oleh karena itu soal rohingya jelas terang kita megutuk kejahatan terhadap kemanusiaan yang dilakukan militer dan pemerintahan," ujar Zulkifli.

Dirigen Viking Persib Club, Yana Umar menyatakan bahwa ini merupakan komitmen. Donasi yang terhimpun melebih nominal sanksi untuk Persib, maka dana akan didistribusikan untuk pengungsi rohingya melalui Rumah Zakat.

"Yang mau patungan secara langsung, silahkan datang ke Sidolig (Stadion Persib yang juga menjadi basecamp bobotoh). Tetapi jika ingin transfer atau melalui online, kami bekerjasama dengan Rumah Zakat nanti kirim langsung ke rekening mereka," papar Yana.

Krisis kemanusiaan yang disebabkan meningkatnya penindasan terhadap etnis rohingya yang mauoritas muslim di Rakhine State, Myanmar, mengakibatkan monjaknya arus pengungsi ke Bangladesh.

Diperkirakan hingga saat ini Bangladesh menjadi tuan rumah bagi total 800ribu pengungai rohingya, dimana 519ribu orang bergelombang masuk sejak 25 Agustus 2017 lalu.

Sejak September 2017 Rumah Zakat mengirimkan bantuan kemanusiaan secara bergelombamg ke kamp-kamp pengungsian di Bangladesh. Di antaranya, Teknaf, Balukhali, Kutupalong, Ghundum, dan Jamtoli.

Kredit

Bagikan