Boleh ngemil, tapi pilih yang sehat biar enggak rusak gigi

user
Farah Fuadona 25 September 2017, 15:32 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Dekan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran dan Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (AFDOKGI), Dr. Nina Djustiana, drg. MKes mengatakan, menyantap camilan atau kerap disebut ngemil merupakan kebiasaan yang dilakukan oleh banyak orang.

Tak ada yang salah dengan kegiatan ini, namun ada baiknya memilah camilan yang akan disantap. Soalnya, menyantap makanan ringan yang salah akan menjadi pemicu kerusakan pada gigi. Ada baiknya memilih asupan camilan dengan makanan bertekstur seimbang yang berserat tinggi.

"Tekstur lembut dari ragam camilan yang marak dijumpai saat ini membuat anak kurang berlatih mengunyah, sebaliknya makanan yang berserat akan lebih lama dikunyah," ujar Nina kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara Bulan Kesehatan Gigi Nasional yang diselenggarakan oleh Pepsodent di Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, Senin (25/9).

Gerakan mengunyah, papar dia, merangsang aliran kelenjar ludah yang merupakan pembersih alami yang dapat menetralisasi keasaman di rongga mulut akibat terlalu banyak mengonsumsi camilan manis dan lengket.

Konsumsi camilan di Indonesia terindikasi mengalami peningkatan sebesar empat persen setiap tahunnya dengan camilan manis dan lengket seperti cokelat, pastry dan permen yang paling digemari anak-anak.

Jenis camilan yang sedang menjadi tren dan sering dikonsumsi masyarakat ini berisiko lebih besar memunculkan permasalahan gigi pada anak terutama gigi berlubang.

"Pepsodent memberikan pemahaman kepada orang tua khususnya ibu untuk bijak menyikapi tren camilan anak dengan memerhatikan pemilihan camilan sehat yang bernutrisi seimbang bagi pertumbuhan gigi yang sehat, kuat dan terhindar dari gigi berlubang," terangnya.

Edukasi mengenai pentingnya memilih asupan camilan yang seimbang ini semoga dapat diterima oleh masyarakat melalui rangkaian acara BKGN 2017.

Rangkaian kegiatan BKGN 2017 merupakan komitmen penuh dari Pepsodent yang selama lebih dari 72 tahun melindungi senyum cermerlang Indonesia yang merupakan identitas pemersatu bangsa.

Kredit

Bagikan