Telkom lakukan recovery layanan transponder untuk tuntaskan gangguan

user
Farah Fuadona 27 Agustus 2017, 20:54 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Terjadi anomali satelit yang mengakibatkan gangguan di Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Gangguan tersebut mengakibatkan semua layanan transporder satelit terganggu.

Vice President Corporate Communication Telkom, Arif Prabowo mengatakan, gangguan tersebut mengakibatkan pergeseran pointing antena.

"Bahwa pada hari Jumat (25/08) sekitar pukul 16.51 WIB telah terjadi anomali pada satelit Telkom satu yang berakibat pada pergeseran pointing antena satelit Telkom satu sehingga semua layanan transponder satelit Telkom 1 terganggu," ujar Arif kepada Merdeka Bandung, Minggu (27/8).

Namun demikian, sambung dia, tak semua klien mengalami gangguan berarti sebagaimana terjadi pada Bank Mandiri sebagai bank terbesar di tanah air.

Selain itu, secara simultan Telkom saat ini melakukan recovery layanan transponder dengan mengalihkan sejumlah pelanggan ke transponder satelit Telkom 3S dan satelit lainnya.

"Proses migrasi pelanggan Telkom satu dimulai pada hari ini juga hingga seluruh pelanggan termigrasi. Dengan solusi migrasi ke satelit lain, layanan pelanggan dapat kembali berjalan dengan normal," jelasnya.

PT Bank Mandiri memastikan gangguan satelit Telkom satu tidak berdampak pada transaksi dan layanan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) miliknya. Terlebih unit ATM yang menggunakan jasa satelit ini berlokasi di daerah-daerah terpencil dan terluar.

Corporate Secretary Bank Mandiri Rohan Hafas mengatakan, Mandiri memang merupakan salah satu pengguna satelit tersebut untuk ATM-nya. Namun, dari 17 ribu unit ATM yang dimiliki Mandiri, hanya 14 persennya saja yang menggunakan satelit Telkom saty ini.

‎"Satelit Telkom satu mengalami gangguan dan Mandiri adalah salah satu pengguna itu untuk ATM-ATM. Mandiri memiliki 17 ribu ATM, dari jumlah itu yang menggunakan Telkom sekitar 2.000 ATM. Jadi sekitar 13 persen-14 persen dari total ATM, jadi mudah-mudahan tidak terlalu mengganggu," tutur dia.

Dia mengungkapkan, dari 2.000 ATM‎ tersebut, rata-rata berada di wilayah terpencil dan terluar. Sedangkan di kota-kota besar tidak menggunakan layanan satelit tersebut.

"Yang menggunakan Telkom 1 ini ATM di daerah yang agak remote, kalau dia ada parabolanya namanya VSAT (Very Small Aperture Terminal), itu yang terkena dan rata-rata itu di daerah agak remote, agak luar. Kalau di kota-kota besar pakai jaringan broadband," lanjut dia.

Selain itu, dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini, masyarakat kini lebih banyak menggunakan mobile banking atau internet banking di ponselnya. Sehingga penggunaan ATM juga tidak terlalu intens.

"Kemudian penggunaan mobile banking dan internet banking kan jauh lebih maju dibanding ATM. Jadi sejauh ini belum ada komplain. (Penurunan transaksi) Enggak ada," ungkap dia.

Meski demikian, lanjut Rohan, pihaknya telah melakukan antisipasi terkait gangguan satelit ini. Bank Mandiri telah mengganti jaringan ATM-nya ke saluran GSM untuk sementara waktu.

"Antisipasinya dengan men-switch ke saluran GSM. Jadi karena jumlahnya hanya 13 persen dan di remote area yang jumlah transaksinya relatif kecil, kemungkinan besar tidak mengganggu. Tidak signifikan dampaknya," tandas dia.

Kredit

Bagikan