Mendagri tolak permintan suku Badui cantumkan Selam Sunda Wiwitan di kolom e-KT

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo
Bandung.merdeka.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menolak permintaan masyarakat Badui Dalam, Kampung Cibeo, Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten, yang meningingkan kolom agama di e-KTP disusupi kepercayaan masing-masing. Masyarakat Badui sendiri meminta Selam Sunda Wiwitan dengan agama Cigugur dimasukan dalam identitas pribadi, e-KTP.
"Ini Undang-Undang yang mengatakan. Kolom agama harus dicantumkan oleh agama yang sah sesuai Undang-Undang. Kalau Kepercayaan itu tidak masuk dalam Undang-Undang," kata Tjahjo Kumolo usai menghadiri, focus group discussion (FGD) Manajemen Pemerintah di Era Digital yang digelar di Hotel Holiday In, Pasteur, Bandung, Selasa (22/8)‎.
Dalam Undang-Undang dan yang diakui pemerintah kolom agama yang bisa di masukan sendiri yakni e-KTP yakni Islam, Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan Konghucu. Di luar itu pemerintah menolaknya, termasuk permintaan masyarakat Badui Dalam.
Dia mengatakan, soal kepercayaan di kolom agama e-KTP ini memang sudah masuk meja Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menjadi pertimbangan. Pihaknya masih menanti pertimbangan MK untuk dijadikan dasar legitimasi kebijakan tersebut.
"Kita tunggu MK ya. Jangan stament sendiri. Kalau saya mencantumkan kelompok itu bisa melanggar Undang-Undang. Kalau MK setuju ya boleh. Kepercayaan itu bukan agama. Ahmadiyah saja ga boleh masuk dikolom. Kan ga ada agama Ahmadiyah meski dia tetap menjalankan syariat Islam," imbuhnya.
Dia menjelaskan, agama yang diakui pemerintah saat ini hanyalah enam. Tentang kolom selain agama di e-KTP menurutnya sudah lewat kesepakatan forum komunikasi pimpinan daerah dan tokoh masyarakat.
"Kepercayaan itu tidak masuk Undang-Undang. Tapi apakah orang yang alirannya kepercayaan tidak boleh punya ktp? Ini masih nunggu MK saja ya. Kesepakatan forkomindan tokoh masyarakat," sebutnya. ‎
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak