Menyesal belakangan, pengeroyok Ricko minta maaf


Pengeroyok Ricko
Bandung.merdeka.com - Kepalanya terus menunduk. Tatapan matanya kosong. Seolah itu menandakan penyesalan apa yang sudah dilakukan terhadap Ricko Andrean (22) bobotoh yang tewas dikeroyok. WFR adalah salah satu dari lima pelaku pengeroyokan Ricko di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
Pengeroyokan terjadi saat Persib tengah melakoni duel panasnya melawan Persija Jakarta, Sabtu 22 Juli 2017 lalu. WFR saat diekspos di Mapolrestabes Bandung menyampaikan permintaan maafnya karena turut andil menghilangkan nyawa sesama bobotoh.
"Dengan kejadian ini saya sangat menyesal. Saya minta maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini," kata WFR, Selasa (1/8). Dia mulanya tidak mengetahui bahwa korban pengeroyokan itu tewas. "Tapi setelah beberapa hari kemarin saya lihat. Saya tahu (tewas)."
Dia menerangkan, pengeroyokan terjadi di sela-sela laga panas tersebut. Pemicunya karena sekelompok bobotoh ada yang mensinyalir keberadaan Jakmania dalam stadion berkapasitas 38 ribu penonton duduk tersebut. Ricko saat itu datang dan hendak melakukan peleraian.
Namun yang terjadi Ricko, bobotoh asal Cicadas tersebut menjadi amukan orang tidak bertanggung jawab. "Saya saat kejadian mendengar suara The Jack terus saya naik ke atas. Ternyata saya lihat sudah ada korban lagi dipukul. Pas itu diseret juga, saya ikut nendang yang kena bagian dada," ujarnya.
WFR adalah orang pertama yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya setelah empat pelaku lainnya belum tertangkap.
Selain WFR, jajaran kepolisian juga menahan empat pelaku lain yang diamankan karena melakukan ujaran kebencian di media sosial. Untuk WFR polisi kenakan pasal 170 ayat 2 ke-3e KHUPidana dengan ancaman pidana maksimal 12 tahun penjara.
Sementara untuk para pelaku pelanggar Undang-Undang ITE, polisi mengenakan pasal 45 A ayat (2) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 atas perubahan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE, dengan hukuman penjara selama-lamanya enam tahun.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak