'Miskin' perhatian dari mama-papa bisa picu anak jadi autis

user
Mohammad Taufik 26 Juli 2017, 12:43 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Dewasa ini, tak sedikit orangtua yang tetap memilih untuk bekerja saat sudah memiliki buah hati. Tuntutan ekonomi kerap menjadi alasan. Kebutuhan anak yang segudang serta harga yang semakin tak bersahabat membuat para orangtua berat untuk melepaskan pekerjaan mereka.

Khususnya bagi para ibu yang tetap memutuskan untuk mengejar kariernya. Waktu rehat dari urusan pekerjaan atau cuti selama tiga bulan untuk melahirkan tentulah dinilai tak cukup. Terlebih, saat sang buah hati harus terpaksa ditinggalkan karena kembali bekerja merupakan momen mengharukan.

Kembali berjibaku dengan sederet pekerjaan kerap membuat orangtua justru secara tidak sadar mengabaikan anak. Kondisi fisik yang lelah saat pulang kerja membuat anak yang sebenarnya membutuhkan perhatian lebih malah terabaikan.

Bahkan tak jarang orangtua yang memberikan gadget kepada anak-anaknya supaya anak lebih anteng dan tidak merecoki orangtua. Namun, tahukah Anda bahwa kesibukan di dunia pekerjaan dan mengabaikan sang buah hati bisa membuat mereka menjadi autis atau sebagai penyandang anak berkebutuhan khusus?

Direktur Autisme Care Center, Juju Sukmana menjabarkan, anak hingga usia lima tahun memiliki kemungkinan menyandang autisme jika kurangnya stimulus dari orang sekitar khususnya orangtua. Untuk itu, mengajak bicara, bercanda, hingga bercengkrama bersama anak sangatlah penting.

"Kebanyakan orangtua sekarang ngasih gadget ke anak biar anteng. Padahal kesibukan anak dengan gadget dan kurangnya perhatian dari orangtua bisa memicu ke autis. Setiap anak punya gejala autis tapi karena stimulusnya baik jadi enggak muncul. Kalau kurang perhatian, anak bisa autis," ujar Juju kepada Merdeka Bandung.

Pemberian sederet alat berteknologi canggih dengan harga yang tergolong mahal bukan menjadi jalan keluar agar anak bisa asyik dan tidak mengganggu orangtua. Kata Juju, jangan sampai pemberian gadget justru membuat orangtua menjadi menyesal.

"Nanti anak malah asyik dengan dunianya sendiri, itu tidak akan baik untuk tumbuh kembangnya," tuturnya.

Meskipun kebanyakan penyandang anak berkebutuhan khusus nampak dari mereka lahir, seringkali terjadi juga pada anak pada usia dibawah lima tahu. Selain kurangnya perhatian, sakit panas yang tinggi atau pernah terjatuh dalam kondisi yang cukup parah juga bisa memicu autis.

Kredit

Bagikan