Jenguk korban penusukan bobotoh, Emil minta pelaku bertanggungjawab
Bandung.merdeka.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyesalkan dan prihatin atas kejadian penusukan yang dialami korban Rico Adrian (22) oleh seorang bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) ketika laga Persib Kontra Persija Sabtu (22/7) lalu. Pria yang akrab disapa Emil ini menilai kejadian tersebut akibat pelampiasan emosi yang tidak pada tempatnya.
"Luka lukanya cukup parah, dari kepala sampai kaki. Saya prihatin dan kesal karena ini pelampiasan emosi yang tidak pada tempatnya, dan berlebihan," ujar Emil usai menjenguk Korban yang saat ini di Rawat di Rumah Sakit Santo Yusuf Kota Bandung, Senin (24/7)
Emil mengungkapkan, pihaknya telah berulang kali mengingatkan bahwasanya sepakbola adalah tentang persatuan, nilai kemanusiaan, dan tentang sportifitas. Sehingga tidak dibenarkan sama sekali untuk melakukan provokasi dan segala hal yang dapat menyulut emosi.
"Pelampiasan dan bully yang selama ini terjadi menjadi pelajaran bahwasanya fanatisme yang berlebihan dapat mengakibatkan emosi kebablasan hingga akhirnya kena teman sendiri," katanya.
Emil berharap kepada pelaku penusukan untuk bertanggung jawab secara moril meminta maaf kepada Rico yang saat ini masih dirawat.
"Saya berharap mereka yang melakukan gentle meminta maaf kepada Rico di RS Santo Yusuf, kepada anda yg melakuan dan siapapun minta pertanggungjawaban moril untuk minta maaf dan jangan pernah mengulangi lagi baik kepada suporter dan yang lain karena melanggar kemanusiaan," ucapnya.
Emil kemudian mengimbau kepada panitia pelaksana untuk terus meningkatkan pengawasan dan pengamanan tidak hanya di luar lapangan atau di dalam lapangan tapi plotting keamanan di tengah tengah penonton.
"Jadi pelajaran untuk kita bersama dan panpel untuk tidak underestimate terhadap keamanan evaluasi nya harus ada keamanan pagar betis di antara penonton," ujarnya.