Sempat jadi sasaran bom, polisi minta bobotoh tak resah datang ke GBLA
Bandung.merdeka.com - Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, sempat menjadi sasaran aksi teror oleh jaringan teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Namun kepolisian meminta suporter sepak bola, khususnya bobotoh, tidak resah dengan adanya ancaman tersebut.
"Ya tidak usah resah, dan suudzon. Kita selalu siapkan pengamanan di sana (GBLA) mengantisipasi teror tersebut," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus, di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Rabu (19/7).
Jaringan JAD yang merencanakan aksi teror diantaranya stadion kebanggaan warga Bandung sendiri ‎sudah tertangkap. Total sudah enam orang terduga teroris yang diamankan Densus 88 Mabes Polri. Terbongkarnya jaringan sel baru ini terjadi usai bom panci yang dimiliki Agus Wiguna meledak di rumah kontrakannya di Kampung Kubang Bereum, Sekejati, Kecamatan Buah Batu, Kota Bandung, Sabtu (8/7) lalu.
‎Dia mengatakan, masih mendalami mengapa GBLA menjadi salah satu sasaran aksi teror kelompok ini. Sekadar diketahui, kelompok ini juga sudah merencanakan aksi di obyek vital lainnya seperti cafe di Jalan Braga, Rumah Makan Celengen, dan Gereja di Buah Batu, Bandung.
Namun, yang pasti ‎kelompok ini memang menjadikan kepolisian sebagai sasaran aksi terornya. Kelompok teroris menganggap kepolisian sebagai thogut atau kafir. ‎"Karena itu memang objek vital ya, jadi nyasarnya petugas polisi yang mereka anggap itu sebagai thogut," sebutnya.
Persib Bandung sendiri bakal menghadapi Persija Jakarta pada lanjutan Liga 1 Indonesia di GBLA, pada Sabtu (22/7) nanti. Pihaknya mengaku akan mengerahkan unit jibom untuk menjamin keamanan dan ketertiban. "Kita siapkan jibom untuk melakukan penyisiran di sana. Kita juga pasang metal detector, dan menampung keluhan-keluhan dari bobotoh," terangnya. ‎