Rano ditemukan tewas di Pasar Ciroyom dengan 10 tusukan


Bandung.merdeka.com - Rano (28) ditemukan tewas bersimbah darah di gudang penyimpanan Pasar Ciroyom, Kelurahan Ciroyom, Kecamatan Andir, Kota Bandung. Pria asal Dompu Nusa Tenggara Barat (NTB) itu diduga menjadi korban penganiayaan.
Informasi dihimpun, sebelum tewas Rano ini sempat didatangi sejumlah orang ke dalam kontrakan yang dihuninya. Lokasi kontrakan itu bersebrangan dengan Pasar Ciroyom. Pertikaian sempat terjadi di dalam kontrakan. Saat itu korban keluar mengejar sejumlah orang itu dengan senjata tajam.
"Sebelumnya, ada empat orang turun dari mobil Avanza, terus masuk ke kontrakan. Tidak lama kemudian ada yang keluar dari kontrakan itu sambil berlari dan dikejar korban dengan membawa parang," kata saksi Oyeng (21) seorang juru parkir pada wartawan, Senin (5/6) dini hari. Adapun insiden itu terjadi Minggu pukul 21.30 WIB.
Beberapa saat usai pengejaran Rano kembali ke kontrakan tersebut. Namun, saat tiba ada empat orang dengan menggunakan dua motor menunggu di depan kontrakan tersebut. Ternyata empat orang tersebut hendak melakukan penyerangan.
"Empat orang itu langsung nyerang. Tapi korban ini sempat kabur ke gudang penyimpanan barang. Kayaknya di sana korban dianiaya," jelasnya. Di lokasi itulah korban ditemukan tewas bersimbah darah. Korban tewas akibat luka senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya.
Kasat Reskrim AKBP M Yoris Maulana mengatakan, hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Tim Inafis Polrestabes Bandung diketahui korban tewas akibat 10 tusukan yang menghujam tubuhnya. Korban meninggal karena kehabisan darah serta luka tusukkan yang cukup serius di bagian perut.
"Korban diduga dianiaya hingga tewas oleh orang yang dikenal. Namun kita masih menyelidiknya, dan mencari barang bukti serta saksi-saki yang mengarah ke pelaku," terangnya. Untuk penyidikan lebih lanjut korban sudah dilarikan ke Rumah Sakit Sartika Asih, Kota Bandung.
Pihaknya mengaku masih mengumpulkan barang bukti serta keterangan beberapa saksi untuk segera membekuk para pelaku penganiayaan.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak