Gadis cantik di Bandung ini terjaring razia anak jalanan oleh Dinsos

user
Mohammad Taufik 19 Mei 2017, 11:17 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung berhasil menjangkau 12 anak jalanan (anjal) di kawasan Pasteur, Kota Bandung, Kamis (18/5). Penjangkauan ini dilakukan sebagai upaya untuk menertibkan para penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) jelang bulan Ramadan.

Ke-12 anak jalanan tersebut terjaring oleh pasukan rompi merah dibantu anggota TNI. Saat dijaring oleh petugas, belasan anak jalanan tersebut tengah tertidur di pinggir jalan. Belasan anjal itu pun dibawa ke rumah singgah dinsos di Jalan Sukamulya.

Diantara belasan remaja yang terjaring, ada satu orang remaja putri yang menarik perhatian. Dia adalah Silvana Mahardika (15). Dengan mengenakan kemeja biru dan celana jeans, gadis manis tersebut sekilas tidak seperti anjal. Silvana terjaring bersama 11 rekannya saat berada di kawasan Pasteur.

Saat ditemui di rumah singgah, Silvana mengaku sudah beraktivitas di jalanan sejak satu tahun lalu. Sejak orang tuanya pisah dia mengaku tidak lagi betah tinggal di rumah.

"Orang tua saya udah pisah, jadi enggak betah tinggal di rumah. Saya memang seringnya di jalan," ujar Silvana kepada wartawan.

Silvana mengaku betah dengan lingkungan jalanan. Sejak putus sekolah dari bangku SMP tahun 2015 lalu, dirinya mulai banyak bergaul dengan rekan sesama anak jalanan. Pertemanannya dengan sesama anak jalanan dia jalin melalui media sosial facebook

"Awal kenalnya dari Facebook. Teman-teman ngajak nongkrong di jalan sampai sekarang. Kalau berhenti dari sekolah emang kemauan sendiri," katanya.

Silvana menyebut jika kedua orang tuanya mengetahui jika dirinya hidup di jalanan. Kedua orang tuanya pun kerap melarang dirinya untuk berada di jalan. Lantaran tak betah di rumah, dia bersikukuh ingin bertemu dengan rekan-rekannya.

"Dari sore sampe malam biasanya nongkrong aja. Ada temen ceweknya juga. Kalau temen-teman ada yang ngamen memang untuk memenuhi kebutuhannya, kalau saya engga karena dikasih jajan dari orang tua. Karena kadang pulang juga ke rumah," ucap gadis yang mengaku tinggal di kawasan Holis ini.

Sejak terjaring razia oleh petugas dinsos, Silvana mengaku kapok kembali ke jalan. Dia mengaku ingin bersekolah kembali dan meninggalkan kebiasannya tersebut. "Mau sekolah lagi aja," ucap gadis berambut panjang ini

Sementara itu, Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung Tono Rusdiantono mengatakan anak jalanan yang terjaring razia akan akan dilakukan pembinaan di rumah singgah selama beberapa hari. Mereka akan diberikan pengatahuan mulai dari aspek keagamaan hingga wawasan kebangsaan.

"Dengan adanya pembinan ini diharapkan menjadi efek jera buat mereka dan tidak kembali ke jalanan," ujarnya.

Kredit

Bagikan