Kota Bandung jadi tuan rumah pameran filateli dunia 2017

user
Muhammad Hasits 12 Mei 2017, 12:52 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Kota Bandung akan menjadi  tuan rumah penyelenggaraan  Pameran Filateli Dunia Bandung 2017 (World Stamp Exibition)  yang akan digelar di Trans Convention Center Agustus mendatang. Kegiatan akan diikuti oleh para peserta dari puluhan negara anggota Federation Internationale de Philatelie (Federasi Filateli Dunia).

Pengurus Pusat Perkumpulan Filatelis Indonesia, Avie Wijaya mengatakan acara pameran Filateli Dunia Bandung 2017 akan mengusung tema 'Filateli Menjembatani Persahabatan antar Bangsa-Bangsa Dunia'. Tujuan dari penyelenggaraan pameran ini adalah memperkenalkan dan mempererat hubungan persahabatan dan kerja sama antara filatelis dan pengumpul prangko di seluruh dunia, mempromosikan hobi mengumpulkan perangko ke level internasional tertinggi.

"Ini acara FIP (Federation Internationale de Philatelie) atau perkumpulan filateli sedunia. Sebelumnya Indonesia menjadi tuan rumah tahun 1996 dan 2012. Tahun 2017 ini Indonesia kembali jadi tuan rumah dan digelar di Bandung 3-7 Agustus mendatang," ujar Avie kepada Merdeka Bandung di sela acara Pameran Nasional Filateli Bandung 2017 di Festival Citylink, Kamis (11/5).

Menurut Avie, dalam pertemuan filateli dunia Bandung 2017 akan dihadirkan koleksi dari peserta yang berasal lebih dari 60 negara negara anggota FIP. Diperkirakan koleksi koleksi tersebut akan terdisplay dalam  2200 frames panil pameran.

Sebagai bagian dari rangkaian acara tersebut, Perkumpulan Filatelis Indonesia, PT Pos Indonesia (Persero),  Direktorat Jenderal Pos dan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar acara Pameran Nasional Filateli Bandung 2017 yang digelar 10-14 Mei di Festival Citylink. Acara ini dikatakannya sebagai ajang pemanasan menuju pemeran filateli dunia yang akan digelar Agustus mendatang.
 
"Acara ini sebagai ajang pemanasan menuju pameran filateli sedunia. Selain pameran, ini juga diperlombakan. Jadi kalau mau ikut lomba tingkat dunia ikut dulu tingkat nasional. Kalau di nasional tidak masuk apalagi tingkat  dunia," katanya.

Avie menyebut dalam pameran ini ada sekitar 90 frame perangko yang ditampikan oleh 30 peserta dari sejumlah daerah di tanah air seperti Jakarta, Bandung, Jawa Timur, Banten Bali, Medan hingga Sulawesi. Mereka berlomba untuk menampilkan koleksi perangko terbaik.

Dia menyebut ada sejumlah kelas yang dipertandingkan diantaranya tradisional, tematik, postal stationery. "Untuk tradiosinal itu lebih ke proses pembuatan perangkonya seperti apa. Untuk tematik, itu mengusung satu jenis tema. Misalnya dia senang koleksi mobil, dalam frame perangkonya itu dia bercerita tentang mobil," ucapnya.

Menurut Avie, ajang pameran filateli nasional ini juga digelar untuk menjaring para peserta terbaik dari daerah untuk selanjutnya diikutsertakan dalam ajang pameran filateli dunia Agustus mendatang.

Kredit

Bagikan