Ibu ini tega buang bayinya ke sungai sampai meninggal
Bandung.merdeka.com - Malang benar nasib Fajar Sulaeman. Bayi berusia 16 bulan tersebut tewas di tangan ibunya sendiri, Fitriyanti (25). Fitri kini sudah diamankan Polsek Banjaran, Polres Bandung dan menjadi tersangka atas kematian darah dagingnya itu.
Terungkapnya kematian Fajar berawal ketika seorang warga, Ari melihat sesosok mayat bayi di Sungai Singaparaya, Kampung Ciceret, Desa Ciapus, Kecamatan Banjaran, Kabupaten Bandung, pada Rabu (5/4) lalu.
"Ari pada saat pulang bekerja membajak sawah di tempat kejadian perkara melihat mayat diduga mayat bayi," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus saat dikonfirmasi, Jumat (7/4). Ari yang terkaget melihat mayat melaporkan pada warga lainnya Cucu Supriatna.
Setelah itu warga lainnya yang dibuat penasaran mendatangi TKP. Temuan itu langsung dilaporkan ke Polsek Banjaran. "Kapoksek Banjaran Kompol Susianti Rachmi bersama anggota Polsek Banjaran serta unit Inafis Satserse Polres Bandung mendatangi TKP," ujarnya.
Beberapa saat kemudian usai olah TKP datang pria bernama Dadang Sulaeman yang merupakan ayah korban. "Dadang mengakui itu merupakan anaknya."
Pengakuan Dadang itu ditindaklanjuti kepolisian dengan memeriksa ‎istrinya tersebut. Fitriyanti pada polisi mengakui, bahwa bayi yang ditemukan di sungai Singaparaya adalah anak kandungnya.
"Sudah mengakui bahwa dia sudah membuang bayi tersebut dengan cara dilempar dari jembatan," ujarnya.
Yusri Yunus melanjutkan, sampai sekarang polisi masih mendalami motif Fitriyanti. "Masih di dalami untuk motifnya ini," katanya.
Kepolisian juga masih harus memeriksa kejiwaan Fitriyanti. Fajar Sulaeman dilempar Fitriyanti hingga hanyut dan ditemukan tewas warga sekitar. "Kami juga periksa kejiwaannya," terangnya.
Fitriyanti kini sudah diamankan Polsek Banjaran, Polres Bandung dan menjadi tersangka atas kematian darah dagingnya itu.