PT KAI tempatkan Regu Siaga di lokasi rawan bencana

user
Muhammad Hasits 13 Maret 2017, 14:57 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Mengantisipasi daerah rawan ambles dan musim penghujan, PT KAI Daop 2 Bandung telah menyiagakan Flying Gang (Regu Siaga) di beberapa lokasi. Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Joni Martinus mengatakan Flying Gang ini disiagakan untuk bertindak cepat menangani gangguan di lintasan.

Menurut Joni, khusus untuk daerah-daerah rawan di Daop 2 telah disiapkan pos siaga seperti misalnya di Km 110 antara Stasiun Ciganea - Stasiun Sukatani dan Km 99 antara Stasiun Purwakarta dan Stasiun Cibungur.

"Di pos siaga ini selalu disiapkan petugas yang memantau dan menangani daerah tersebut selama 24 jam. Hal ini dilakukan untuk senantiasa memberikan jaminan kemanan dan keselamatan bagi opersional kereta api. Sehingga untuk operasional kereta api dari dan ke wilayah Daop 2 pun berjalan lancar," ujar Joni dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung, Senin (13/3).

Joni mengungkapkan, untuk mengantisipasi berbagai gangguan di lintas yang salah satunya disebabkan alam, Daop 2 secara rutin telah melaksanakan Gerakan Memeriksa Merawat dan Memperbaiki Prasarana (Gempar). Gempar ini dilaksanakan 3 kali dalam sepekan meliputi perawatan prasarana mulai dari jalan rel, jembatan, persinyalan, dan termasuk di dalamnya adalah perbaikan saluran-saluran air yang berada di sekitar jalur kereta api.

Menurut Joni, Gempar yang merupakan program dari Vice President Daop 2, Saridal ini diharapkan mampu mengantisipasi gangguan yang bisa menghambat kelancaran dan keselamatan operasional kereta api.

"Gempar difokuskan pada lokasi rawan dan lokas-lokasi yang berpotensi menciptakan kerawanan. Lokasi-lokasi yang menjadi titik Gempar diantaranya lengkungan-lengkungan jalan kereta, jembatan, dan saluran-saluran air," katanya.

Selain Gempar, lanjut Joni, PT KAI Daop 2 secara rutin menurunkan regu untuk mengawasi dan merawat jalur kereta api termasuk di dalamnya adalah para penjaga terowongan. Joni berharap dengan adanya upaya ini akan mampu menciptakan kondisi operasi perkeretaapian yang zero accident.

Kredit

Bagikan