Ini kata Kapolri soal WNI serang rombongan Raja Salman di malaysia
Bandung.merdeka.com - Kepolisian Malaysia menggagalkan rencana aksi teror simpatisan ISIS yang akan menyerang rombongan Kerajaan Arab Saudi saat berkunjung ke Malaysia pekan lalu. Tujuh orang berhasil dibekuk, salah satunya merupakan warga negara Indonesia (WNI) berinisial AA.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mengatakan keterlibatan satu orang WNI dalam rencana aksi penyerangan tersebut karena memiliki koneksi dengan kelompok yang ada di Malaysia.
"Kan ada informasi ada rencana. Itu kan sudah muncul di media bahwa dia bergabung dengan kelompok yang di sana. Dan koneksi antara kelompok kelompok Indonesia dengan kelompok yang ada di Malaysia itu sudah biasa," ujar Tito kepada wartawan usai memberikan kuliah umum di ITB, Rabu (8/3).
Menurut Tito, koneksi antara para pelaku di Indonesia dan Malaysia sudah lama terjalin. Tito mengatakan hal terjadi sejak zaman kelompok Jamaah Al Islamiyah muncul.
"Sudah lama sekali, dulu juga saat Jamaah Al Islamiyah, itu juga zaman DI/TII pun saat mereka ditekan di sini larinya ke Serawak. Pada saat zamannya Jamaah Al Islamiyah larinya juga ke Malaysia. Pelaku dari Malaysia juga ada yang lari ke sini seperti Azhari, Noordin M Top. Jadi hubungan ini bukan jadi jaringan lokal Indonesia lokal Malaysia saja tapi lokal koneksi tingkat regional," katanya
Untuk itu, kata Tito, pihaknya terus membangun kerja sama internasional dan regional bersama negara-negera lain, termasuk Malaysia. Menurut Tito salah satu kerja sama yang dibangun baru-baru ini yakni dalam pertemuan IORA (​Indian Ocean Rim Association), dimana salah satu yang disepakati adalah memerangi dan menangani bersama terorisme dan radikalisme.
"Kita memiliki LO (Liaison Officer) yang memang berhubungan dan hubungan kerja sama antara anti-teror dengan anti teror Indonesia densus itu sangat baik sekali. Setiap ada masalah kita langsung kontak. Kita juga berapa kali kasih informasi. Kita juga banyak terima informasi," ujarnya.