Dana Rp 54,8 miliar disiapkan untuk atasi banjir di Kota Bandung
Bandung.merdeka.com - Penanganan masalah banjir menjadi salah satu program prioritas Pemkot Bandung pada tahun ini. Tak tanggung-tanggung, Pemkot Bandung menggelontorkan dana hingga Rp 54,8 miliar untuk program penanganan banjir.
Kasi Perencanaan Jalan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Bandung Cecep Riksan mengatakan, dana Rp 54,8 miliar akan digunakan untuk membangun infrastruktur terkait penanganan banjir.
"Rp 54,8 miliar untuk pembangunan yang ada kaitannya dengan penanganan banjir," ujar Cecep kepada wartawan di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukancana, Selasa (21/2).
Menurut dia, salah satu bentuk infrastruktur yang akan dibangun yakni pembangunan danau retensi. Rencananya ada delapan danau retensi yang akan dibangun tahun ini. Dari jumlah tersebut, ada dua lokasi yang sudah masuk dalam tahap perencanaan yakni danau retensi di Sarimas dan Sirnaraga.
"Sebesar Rp 10 miliar di antaranya dianggarkan untuk membangun danau retensi Sarimas yang berlokasi di Arcamanik dekat Sungai Cidurian. Tahap satu sudah ada DED. Awal Maret ini kalau lancar sudah masuk ULP (Unit Layanan Pengadaan)," katanya.
Menurut Cecep, jika pelaksaan lelang sesuai jadwal, pertengahan April pembangunan proyek dapat segera dilakukan. Ditargetkan pembangunan dapat selesai selama empat bulan.
"Sehingga kalau sesuai jadwal, pertengahan April mulai pelaksanaan dan target selesai Agustus. Pembebasan lahannya sudah tuntas. Dengan adanya danau retensi itu, elevasi air di sungai bisa turun dulu sehingga bisa mengantisipasi banjir,” ungkapnya
Selain itu lanjut Cecep, pihaknya juga akan melakukan normalisasi sungai di Kota Bandung. Sedikitnya ada tiga sungai yang akan dinormalisasi yakni Sungai Cipamokolan, Citepus dan Cidurian.
"Alokasi anggaran bantuan provinsi yang pada tahun 2016 diarahkan ke pembangunan trotoar, tahun ini difokuskan ke normalisasi sungai. Bantuan provinsi sudah disetujui tiga paket yaitu normalisasi sungai Cipamokolan Rp4 miliar, Citepus Rp 2 miliar dan Cidurian Rp4 miliar,” ujarnya.