Begini kondisi Jamal, bocah yang 2 tangannya terpotong pencetak bata
Bandung.merdeka.com - Tindakan yang dilakukan oleh tim dokter yang menangani Jamaludin Muhammad sudah masuk ke tahap empat. Kini, dua tangan bocah berusia enam tahun yang harus kehilangan kedua tangannya akibat terpotong mesin pencetak bata itu sudah dalam tahap tandur kulit.
Dokter penanggungjawab Jamal di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung yakni, Ghuna Arioharjo Utoyo, mengatakan bersama dengan dokter spesialis bedah plastik, kemarin pagi, Senin (6/2) telah dilakukan tandur kulit yang sebelumnya dilakukan pembersihan luka.
"Ini adalah upaya tindakan penutupan luka dengan mengambil sebagian kulit tipis dari bagian paha kanan," ujar Ghuna kepada Merdeka Bandung saat ditemui di Rumah Sakit Hasan Sadikin, Jalan Pasteur, Selasa (7/2).
Usai dilakukannya tandur kulit ini, pada kamis mendatang direncanakan perban pada tangan Jamal akan dibuka. Kemudian hasil penambahan kulit akan dilihat apakah berhasil atau tidak. Jika dinyatakan baik, maka Jamal akan diizinkan untuk pulang.
"Nanti di cek apakah ada infeksi, atau misal lukanya masih basah tidak. Kalau semuanya bagus maka minggu depan Jamal akan bisa pulang. Setelahnya baru kita pikirkan mengenai penggunaan tangan palsu," ujarnya.
Sementara itu, dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik, Ali Sundoro, mengatakan resiko tandur kulit kepada pasien tentu ada. Namun diharapkan Jamal tidak mengalami resiko buruk sehingga bisa segera diizinkan pulang.
"Resiko yang paling minim adalah kulit yang kita tempel enggak jadi. Artinya, tidak berhasil menjadi kulit baru. Misalnya buruk ya kita harus melakukan operasi lanjutan," tutur Ali.
Kondisi Jamal sendiri, diketahui sehat dan dalam kondisi masih mau makan. Meski begitu, Jamal terbilang pendiam dan tidak pernah mengeluh ataupun menangis selama menjalani perawatan di Rumah Sakit Hasan Sadikin.