Gembong teroris pernah nyamar jadi mahasiswa, kos isinya bom

user
Muhammad Hasits 12 Desember 2016, 15:04 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Ancaman terorisme di Indonesia masih cukup nyata. Jika tidak digagalkan bisa saja aksi bom bunuh diri  di lingkungan Istana Jakarta terjadi. Polri berulang kali mengingatkan agar masyarakat bisa melek terhadap lingkungan sekitar.

Masyarakatlah yang mengetahui lingkungan sekitar dari gerak-gerik orang mencurigakan. Hal itu disampaikan Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar usai menghadiri kegiatan 1212 di Lapang Gasibu, Kota Bandung, Senin (12/12).

"Contoh pada 2003 lalu. Azhari dan Nurdin M Top menyewa indekos di Tamansari Bandung. Keduanya mengaku sebagai mahasiswa ITB," kata Boy.

Setelah diselidiki kepolisian ternyata kamar kost yang disewa itu berisikan alat-alat peledak. "Kamarnya itu peralatan bom semua," ujarnya.

Karena itu mengapa kewaspadaan masyarakat penting di sini untuk membantu Polri dan TNI memerangi terorisme di Indonesia. "Jadi waspada masyarakat sangat diperlukan, kepedulian masyarakat terhadap orang-orang baru, mereka yang menghuni rumah kontrakan, rumah kost kita harus waspadai," ucapnya.

"Jangan sampai ada kegiatan-kegiatan persiapan kejahatan itu tidak disadari tuan rumah RT/RW atau tokoh-tokoh lingkungan setempat.  Jadi perlu semangat kepedulian publik ya untuk mengeliminir bahaya-bahaya seperti itu," imbuh Boy.

Kredit

Bagikan