JK: Sehebat apapun KPK, tanpa BPKP enggak bisa menuntut orang

user
Mohammad Taufik 08 Desember 2016, 13:37 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Profesi akuntan dinilai cukup vital dalam tata kelola keuangan negara. Seluruh lini di manapun tidak akan berjalan jika akuntannya tidak memiliki integritas. Tak terkecuali lembaga Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Hal itu disampaikan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dalam peluncuran Standar Akuntansi Keungan Entitas Mikro Kecil Menengah (SAK EMKM) dalam peringatan HUT Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) ke-59 di Trans Hotel Bandung, Kamis (8/12).

"Sehebat apapun KPK tanpa laporan BPKP enggak bisa tuntut seseorang. Tentu maka Pemerintah bersih juga harus lewat sistem prosedur dan pengawasan baik dari pada akutansi," kata JK di hapan para akuntan yang hadir.

Dia lantas mengilustrasikan perusahaan akuntan publik yang beken di Amerika, Arthur Andersen pada awal 2000. Saat namanya melesat, namun kantor tersebut dinyatakan bersalah dalam skandal enron hingga menyebabkan 85.000 orang dipecat.

"Itu bukan karena merugi, justru sebaliknya dia peroleh laba. Tapi karena memark up akhirnya dia kehilangan kepercayaan dan bangkrut," ujarnya.

JK melanjutkan, pemerintahan yang bersih juga basisnya dari sistem akutansi yang baik. Sebab profesi akuntan tahu rahasia keuangan negara. "Profesi ini yang tahu rahasia keuangan suatu lembaga. Yang itu tidak bisa ditembus profesi lainnya. Maka dari itu, akuntan haruslah menjaga integritasnya," kata dia.

Lewat momen ini dia menyatakan, akuntan harus terus bisa menjaga integritas dan kepercayaan publik. Dia juga berharap para senior yang sudah lama bergelut di bidang akuntan bisa menularkan pada akuntan anyar.

"Dari 51 ibu akuntan tentu harapannya senior bisa menjaga dan mendidiknya (junior). Akuntan itu sifat pribadi sama dengan lawyer. Kenapa kantor akuntan nama orang? Ga ada akuntan Surya Semesta. Akuntan selalu nama orang karena itu melekat kepercayaan orang," terangnya.

Ketua Dewan Pengurus Nasional (DPN) Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Mardiasmo menambahkan, sebagai organisasi profesi IAI bertanggung jawab memastikan para akuntan mengasah profesionalitasnya. Berbagai program peningkatan kapasitas terus dilakukan.

"Termasuk menjaga integritas para akuntan yang menjaga kode etik akuntan. Kami menyusun buku saku kode etik akuntan sebagai panduan," katanya yang juga menjabat Wakil Menteri Keuangan RI itu.

Salah satu wujud nyata upaya peningkatan kapasitas akuntan, IAI menyelenggarakan CA (Carter Accountant). Sertifikat profesi ini menjadi identitas akuntan Indonesia untuk bisa memastikan penerimaan dunia global pada akuntan di dalam negeri.

"Tahun ini kami menyediakan dana sebesar Rp 21 miliar untuk beasiswa ujian CA. Lebih dari 2.000 mahasiswa di Jawa Barat yang lolos seleksi akan mengikuti program beasiswa ini," ujarnya.

Kredit

Bagikan