Ratusan massa aksi bela Islam kembali lanjutkan jalan kaki ke Jakarta
Bandung.merdeka.com - Ratusan massa yang hendak turut dalam aksi bela Islam III masih melanjutkan aksinya dengan jalan kaki. Mereka yang sudah tiba di Bandung pada Rabu (30/11) petang kembali meneruskan aksinya itu pagi ini.
Pada Kamis (1/12) pukul 07.00 WIB massa kembali melenggangkan kakinya untuk menapaki kaki DKI Jakarta pada Jumat (2/12) besok. Mereka start dari Kantor Perum Perhutani Bandung, Jalan Soekarno-Hatta.
Untuk diketahui massa dari beberapa ormas Islam itu akan terlibat dalam aksi super damai di Tugu Monas Jakarta beserta ribuan umat Islam lainnya. Aksi itu dikenal dengan aksi 212.
"Berangkat dari Kantor Perum Perhutani Kota Bandung pukul 06.50 WIB dengan jumlah 700 Orang pimpinan Ustad Deden Badrul Kamal," kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus, Kamis (1/12).
Menurut dia, massa yang melakukan long march ini yakni massa yang berasal dari Garut, Sumedang, Tasik dan Kota Bandung. Mereka melakukan aksi jalan kaki secara estafet dengan ribuan massa yang tengah berjalan kaki dari Kabupaten Ciamis sejak Senin 28 Desember lalu.
"Mereka yang melakukan long march dari Massa Kota Bandung, Sumedang, Garut dan Tasik. Sedangkan untuk massa yang dari Ciamis menggunakan Bus Budiman," ujarnya.
Beberapa donatur sudah memberikan 10 bantuan bus untuk mengangkut massa yang hendak ikut ke Jakarta untuk turut dalam aksi atas kasus dugaan penistaan agama oleh Basuki Tjahaja Puranama alias Ahok.
Pantauan merdeka.com, pukul 09.15 WIB massa yang semuanya pria tersebut baru tiba di Jalan Soekarno-Hatta (perempatan Kiaracondong). Mereka mengambil jalan sisi kiri dengan pengawalan ketat dari kepolisian.
Disambut takbir santri di Bandung
Setiba di Jalan Soekarno Hatta (Byppas) atau tepatnya di depan kantor PT Pos Indonesia Processing Center, Bandung, Kamis (1/12) pukul 09.00 WIB mereka disambut ratusan santri dari Persis Manbaul Huda.
Pekik takbir terdengar nyaring saat ratusan massa melintasi para santri yang sudah menanti sejak pukul 08.30 WIB. "Allahu Akbar.. Allahu Akbar.. Allahu Akbar...," teriak ratusan santri yang membuat barisan rapi di sisi kiri jalan.
Massa yang berasal dari beberapa ormas Islam tersebut menyalami santri. Mereka juga sambil meneriakan tuntutan akan dugaan penistaan agama yang dilakukan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
"Kita melakukan aksi ini tak lain agar Ahok yang telah melakukan penistaan agama bisa segera ditahan," kata salah satu orator menggunakan pengeras suara di atas mobil logistik.
Ratusan santri juga tampak terus menyemangati massa yang sudah berjalan kaki sejak Senin 28 November lalu.
Menurut Heni Rohaeni, guru Mts Manbaul Huda, pihaknya sengaja menyambut massa yang berjalan kaki untuk memberikan dukungan pada mereka yang tengah membela Islam. Itu juga ditunjukkan sebagai kepedulian pada aqidah Islam.
Diperkirakan ada 200 santri dilibatkan mulai dari kelas 7-12. "Ada sekitar 200 ikut ke sini. Ini sebagai dukungan saja bagi mereka yang sudah berjuang, kita ingin ajarkan bahwa mereka peduli," ujar Heni pada merdeka.com di lokasi. Dia berharap agar massa aksi bisa diberi kesehatan dan keselamatan.
Pantauan merdeka.com, selain memberikan semangat mereka juga membentangkan beberapa kertas dukungan di antaranya 'Allahu Akbar!! Semangat Saudaraku'. Selepas melintas, santri yang tadinya membuat barisan membubarkan dengan rapi. Mereka didampingi sekitar 12 guru.