Jumlah klaim asuransi penyakit kritis terus meningkat
Bandung.merdeka.com - Managing Director Value Creation & Inovation Prudential Indonesia, Luskito Hambali, mengatakan setiap tahunnya jumlah klaim penyakit kritis seperti kanker, stroke, dan jantung mengalami peningkatkan.
"Hingga 30 Juni 2016 saja, jumlah kasus klaim untuk penyakit-penyakit kritis meningkat hingga 18 persen, sementara itu nilai klaimnya meningkat 54 persen dibandingkan dengan periode sama di tahun sebelumnya," ujar Luskito, Kamis (24/11).
Pria yang akrab disapa Kiki itu menjabarkan, menurut data World Health Organization (WHO) tahun 2014, tiga penyakit kritis utama penyebab kematian di Indonesia adalah stroke, jantung dan diabetes.
Ke depan, kata dia, diprediksi bahwa pengidap penyakit kanker akan mengalami peningkatkan sampai tujuh kali lipat pada tahun 2030 dengan 70 persen pengidap kanker berusia lanjut.
Tingginya angka pengidap penyakit kritis khususnya di Indonesia, Kiki mengajak masyarakat untuk lebih peduli dengan kondisi kesehatan pribadi. Di samping menjaga kondisi kesehatan agar tetap bugar, pihaknya juga mengajak masyarakat untuk lebih paham akan pentingnya asuransi.
"Orang itu selalu merasa dirinya sehat tapi ternyata secara tiba-tiba terkena sakit terus dia enggak punya pegangan asuransi yang mem-backup kesehatannya. Nantinya kelimpungan, untuk itu kesadaran akan pentingnya asuransi harus ditanamkan," ujarnya.
Tak sedikit masyarakat di kalangan usia lanjut yang justru lebih peduli akan pentingnya asuransi. Padahal, kata dia, seharusnya asuransi dimiliki sejak usia muda sebagai antisipasi terjadi sesuatu.
Ada asuransi khusus penyakit kritis
Bila biasanya pengidap penyakit kritis seperti jantung dan kanker seringkali was-was karena jarang sekali ada asuransi yang mau menerimanya, kini tak perlu khawatir lagi. Prudential menawarkan asuransi khusus bagi para pengidap penyakit kritis.
Bernama PRUcrisis cover benefit plus 61, asuransi ini ditujukan bagi 61 penyakit kritis termasuk stroke, jantung, kanker, gagal ginjal, serta produser angioplasty.
Luskito Hambali menjelaskan, asuransi tersebut juga memberikan perlindungan terhadap risiko meninggal dunia berupa 100 persen uang pertanggungan dan manfaat angioplasty sebesar 10 persen uang pertanggungan atau maksimal Rp 200 juta.
"Hadirnya produk baru kami ini berharap masyarakat terlindungi secara keuangan secara lebih baik lagi, sehingga apabila risiko kritis terjadi, kondisi keuangan keluarga dapat tetap terlindungi," ujarnya.
Asuransi tambahan PRUcrisis cover benefit plus 61 dapat ditambahkan ke produk asuransi dasar PRUlink assurance account yang merupakan produk asuransi jiwa terkait investasi dengan premi berkala, unggulan Prudential Indonesia.
"Produk ini ditawarkan melalui jaringan sekitar 240 ribu tenaga pemasar Prudential Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai Merauke," tuturnya.