Ngeri, sopir angkot diduga komplotan penodong siswa SMP di Bandung

user
Muhammad Hasits 18 November 2016, 14:36 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Penodongan yang menimpa lima siswa SMPN 2 di Bandung diduga melibatkan sopir angkot. Sebab saat ancaman terjadi, sopir angkot jurusan Kebon Kelapa-Dago, Bandung justru tancap gas.

"Kemungkinan bisa saja terlibat, karena tidak berhenti (saat ada ancaman)," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Winarto saat ditemui di depan Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (18/11).

Aksi penodongan tersebut terjadi di Jalan Ciateul, Kamis (17/11) kemarin, sekitar pukul 15.30 WIB. Lima siswa SMPN yang hendak pulang itu tiba-tiba dihampiri seorang pria dewasa di prapatan Jalan Lengkong Kecil-Jalan Pungkur.

Pria menenteng tas itu meminta barang seperti handphonenya diserahkan.
Lima siswa kelas VII itu yakni GF (12), BB (12), DA (12), FT (12) dan MDA (12).

Menurutnya, kondisi angkot yang mengangkut pelaku itu, angkot tengah ngetem dan dalam kondisi kosong penumpang. "Memang sepi saat itu," ujarnya.

Bukan cuma pelaku, polisi juga saat ini memburu sopir angkutan umum yang khas dengan warna hijaunya. "Sopir masih belum ketemu. Sekarang kita cari juga," katanya.

Pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dishub Kota Bandung untuk melacak sopir tersebut. "Ini kita sudah komunikasikan dengan Pemkot Bandung," terangnya.

Salah satu korban GF menyatakan, temannya MDA menyerahkan uang Rp 2 ribu pada pelaku.  "Teman ngasih uang dua ribu rupiah. Pelaku terima uangnya," ucap GF saat ditemui di Mapolrestabes Bandung. Adapun GF melompat bersama tiga rekan lainnya karena ketakutan. "Kami berempat keluar satu persatu," ucapnya.

Kredit

Bagikan