Kapusarda berikan pelatihan pengelolaan perpustakaan ke 151 kelurahan

Kepala Seksi Kapusarda Kota Bandung, Neti Supriati
Bandung.merdeka.com - Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Kapusarda) Kota Bandung memberikan pelatihan pengelolaan perpustakaan kepada 151 perwakilan kelurahan. Hal ini merupakan bagian dari program untuk meningkatkan indeks literasi di Kota Bandung menjalar hingga ke kelurahan.
Kepala Seksi Pengelolaan Perpustakaan, Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah (Kapusarda) Kota Bandung, Neti Supriati mengatakan, berbagai program disiapkan agar buku bisa menjangkau hingga gang-gang kecil di wilayah-wilayah. Dia mencontohkan program yang mulai berjalan saat ini seperti perpustakaan keliling menggunakan mobil perpustakaan.
"Namun, kondisi kewilayahan yang kerap dihadapkan dengan gang-gang kecil tidak memungkinkan mobil tersebut untuk masuk ke wilayah tersebut. Atas inovasi dari beberapa kelurahan dan instruksi Wali Kota Bandung, kini telah hadir gerobak baca dan library box. Keduanya menjadi jawaban dari masalah ketidakterjangkauan wilayah sempit oleh perpustakaan," ujar Neti kepada wartawan saat acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Kamis (13/10).
Neti menuturkan, melalui gerobak baca warga bisa mendapatkan akses ke perpustakaan sederhana melalui gerobak-gerobak berisi buku. Lain halnya dengan library box yang ditempatkan di ruang-ruang interaksi warga, seperti pos kamling, pangkalan ojek, taman, hingga mall. "Sekarang orang tidak bisa lagi mengatakan buku itu mahal dan susah diakses. Kita hadir menjemput para pembaca untuk membawa pengetahuan kepada mereka," katanya.
Sebagai bentuk pendampingan, pihak Kapusarda Kota Bandung telah memberikan pelatihan pengelolaan perpustakaan kepada 151 perwakilan tiap-tiap kelurahan. "Pelatihannya sudah selesai di 151 kelurahan. Tinggal aktivasi di wilayah-wilayah belum seluruhnya optimal," ujarnya.
Neti melanjutkan, adapun perpustakaan-perpustakaan yang ada di taman-taman dan kelurahan sebagian telah memiliki pengelola tetap. Pengelolaan tersebut sebagian besar dilakukan oleh komunitas-komunitas literasi dan organisasi seperti Karang Taruna dan PKK.
Neti menjelaskan, telah ada 15 perpustakaan taman yang sudah memiliki pengelola sendiri. Perpustakaan yang berada di kewilayahan dan taman-taman mendapatkan pasokan buku dari Kapusarda Kota Bandung. Sistem yang dilakukan adalah pinjam pakai. "Kita tidak bisa memberikan hibah secara permanen karena bukan kewenangan Kapusarda," jelasnya.
Saat ini koleksi buku Kapusarda sudah mencapai 74 ribu eksemplar. Setiap tahunnya Kapusarda menargetkan ada 6 ribu penambahan buku baru. Per Agustus 2016, jumlah pengunjung Kapusarda sudah mencapai 22.834 orang
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak