Ridwan Kamil sebut praktik Dimas Kanjeng mirip skema ponzi scheme
Bandung.merdeka.com - Seorang warga Bandung bernama Imansyah (58) diduga menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Warga Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung ini menjadi perbincangan warga setelah terlihat di media televisi menjadi bagian dari Padepokan Dimas Kanjeng yang berada di Probolinggo Jawa Timur.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, meminta warganya untuk lebih berhati-hati mengikuti praktik-praktik semacam ini. Pria yang akrab disapa Emil ini menyebut praktik yang dilakukan Dimas Kanjeng mirip praktik ponzi scheme.
"Hati- hati namanya ponzi scheme. Itu adalah menjanjikan sesuatu melebihi logika. Biasanya 10 persen yang pertama selalu dapat untung sebagai contoh. Nanti 90 persen sisanya yang dirugikan menjadi korban sebenarnya," ujar Emil kepada kepada wartawan saat ditemui di Kampus Unpad, Jalan Dipatiukur, Senin (10/10).
Menurut Emil, praktik ini lazim dilakukan dalam dunia ekonomi. Tujuannya untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya dengan cara menipu korbannya. Adapun untuk modus penggandaan uang yang dilakukan Kanjeng Dimas, hanya untuk menarik korbannya.
"Ini dalam dunia ekonomi sudah biasa. Kanjeng Dimas ini adalah ponzi scheme. Jadi ada yang beruntung tapi 10 persen pertama mendapat keutungan. Ini biasanya dari mulut ke mulut meyakinkan orang, ada contohnya, tapi sebenarnya itu hanya gimmick supaya target korban 90 persen sisanya menjadi korban," ungkapnya.
Emil berharap kejadian serupa menjadi pelajaran berharga bagi masyatakat. Sehingga masyarakat lebih berhati-hati untuk mengikuti praktik-praktik seperti yang dilakukan di Padepokan Dimas Kanjeng.
"Korban mah pasti ada aja ya, mau di Bandung, mau dimana-mana. Ya mudah mudahan (yang menjadi korban) tidak dirugikan moril dan meterilnya terlalu banyak," ujarnya.
Untuk diketahui, berdasarkan data kepolisian pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi asal Jawa Barat diperkirakan saat ini mencapai 70-an orang. Para pengikut Dimas Kanjeng asal Jabar itu, belum ada yang pulang dari Padepokan di Probolinggo Jawa Timur.