Hidup bahagia dengan Lupus yuk!

user
Farah Fuadona 07 Mei 2016, 12:21 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Menyambut Hari Lupus Sedunia yang jatuh pada 10 Mei mendatang, Syamsi Dhuha Foundation (SDF) bekerjasama dengan Rumah Sakit Hasan Sadikin menggelar acara "Lupus Tak Kenal Batas", Sabtu (7/5).

Dalam kegiatan tersebut, Ketua SDF Dian Syarief berbagi kiat-kiat mengenai "Belajar Bahagia Hidup Dengan Lupus". Selain ikhtiar untuk melakukan pengobatan dan menjaga kebugaran fisik mengubah pola pikir dan pola hidup adalah langkah pertama untuk menyadari dan menerima Lupus sebagai sahabat.

"Menjadikan hidup lebih bermakna dan lebih mulia sangat mungkin diraih oleh para pengidap lupus atau Odapus," ujar Dian kepada Merdeka Bandung saat ditemui dalam acara "Lupus Tak Kenal Batas" di ruang Fresia lantai lima Rumah Sakit Hasan Sadikin, Sabtu (7/5).

Dian menjabarkan, ada dua kalimat penyemangat yang selalu diingatnya, yakni "Badan boleh sakit tetapi jiwa tetap sehat" dan juga "Sakit itu tidak harus menderita". Sesuaikan hidup dengan adanya Lupus ini dengan menyadari keterbatasan yang dimiliki.

"Selalu ada hal yang positif dalam diri kita. Disamping keterbatasan fisik yang ada karena adanya Lupus, periksa dan gali kekuatan serta kelebihan apa yang kita miliki. Lalu manfaatkan semua potensi yang ada untuk berkarya tanpa harus memperburuk kondisi kesehatan dengan keberadaan Lupus," jelasnya.

Sementara itu, Lupus merupakan penyakit peradangan kronis yang dapat mengenai kulit, sendi, ginjal, paru-paru, susunan saraf, dan bagian tubuh lainnya. Lupus dikatakan great imitator alias peniru ulung atau juga disebut sebagai penyakit seribu wajah karena menyerupai penyakit lain.

Hingga saat ini penyebab Lupus belum ditemukan. Tetapi terdapat beberapa faktor resiko yaitu genetik atau keturunan dan lingkungan yang menyebabkan lupus. Seperti obat-obatan, racun, makanan, dan sinar matahari.

Kredit

Bagikan