Bandung.merdeka.com - Bagi sebagian orang, nama Tan Malaka mungkin terdengar akrab. Tapi bagi sebagian lagi nama itu terkesan misterius atau bahkan asing. Lalu siapakah Tan Malaka?
 
Kelompok teater Mainteater Bandung akan menjawabnya lewat pementasan “Monolog Teater Tan Malaka: Saya Rusa Berbulu Merah” di Gedung Pertunjukan Institut Francais D’Indonesie (IFI) Bandung, Jalan Purnawarman Nomor 32 Bandung, Rabu-Kamis, 23 & 24 Maret 2016.
 
Dalam sinopsisnya, monolog akan menampilkan Tan Malaka saat ditangkap di Madiun lalu dijebloskan ke penjara Maret 1946. Waktu itu di masa pemerintahan PM Amir Syarifudin. Tan dituduh merongrong jalannya revolusi.

Poster Tan Malaka
© 2016 merdeka.com/dok. istimewa

 
Ketika pemerintahan Republik digantikan kabinet pimpinan PM Sjahrir, Tan yang masih dipenjara, dituduh terlibat penggulingan pemerintah yang sah. Namun semua tuduhan itu tidak pernah melalui proses pengadilan.
 
Setelah dibebaskan, Tan Malaka ditembak mati di kaki Gunung Wilis, Kediri, Jawa Timur, 1949.
 
Osi Prisepti, pegiat Mainteater Bandung, menjelaskan pementasan teater berlangsung dua hari, yakni Rabu & Kamis, 23 & 24 Maret 2016.
 
“Waktu pementasan mulai pukul 20.00 – 21.30 WIB,” kata Osi, melalui rilis yang diterima Merdeka Bandung. Ia menambahkan, harga tiket masuk pementasan Rp 30.000 per orang.
 
Monolog Teater Tan Malaka Saya Rusa Berbulu Merah ditulis oleh Ahda Iman, disutradarai oleh Wawan Sofwan, dimainkan oleh aktor Joind Bayuwinanda, dengan Heliana Sinaga sebagai pimpinan produksi.