Tak hanya membuat tampan, Jenggot ternyata memiliki banyak manfaat

Ilustasi jenggot
Bandung.merdeka.com - Tampaknya tren memelihara jenggot serta kumis bagi kaum pria akan tetap ngehits di tahun 2016. Tak heran jenggot dan kumis menjadi "aksesoris" yang menarik bagi kaum hawa.
Selain menambah nilai plus bagi penampilan. Rupanya memelihara jenggot dan kumis memiliki banyak manfaat terutama bagi kesehatan. Apa saja? Simak ulasannya berikut ini.
Melindungi kulit dari sinar ultraviolet
Menurut laporan dari jurnal Radiation Protection Dosimetry, wajah yang tertutup janggut lebih terlindungi tiga kali lebih besar dari paparan sinar ultraviolet (UV) dibandingkan wajah yang bebas rambut. Para peneliti dari University of Southern Queensland menyebutkan bahwa rambut yang tumbuh di area sekitar wajah. Akan memperlambat proses penuaan kulit dan menurunkan risiko kanker kulit. Semakin tebal jenggot di wajah pria, semakin tinggi juga tingkat perlindungannya lebih signifikan mencegah kanker kulit.
Mencegah asma dan flu Â
Jenggot menurut riset menjadi penyaring debu atau serbuk pencegah gejala asma serta alergi. Cambang yang mencapai areal hidung kemungkinan menghentikan penyebab alergi naik ke hidung dan terhisap oleh paru-paru, ungkap Dr Felix Chua, seorang dokter konsultan pernapasan di Klinik London, Harley Street.
Mencegah batuk
Janggut yang tumbuh cukup lebat di area di bawah dagu akan menaikkan suhu di leher. Sehingga membatu melawan batuk dan pilek saat QAnda menderita flu.
Mencegah kulit kemerahan dan infeksi
Memilki janggut mencegah dari timbulnya infeksi kulit. Karena memiliki jenggot artinya tidak mencukur sehingga menghindari dari pisau cukur penyebab utama ruam kemerahan pada kulit.
Mencukur biasanya merupakan penyebab utama infeksi bakteri di daerah janggut. "Ini bisa menyebabkan ruam cukur, rambut tumbuh ke dalam dan kondisi seperti ini folikulitis (infeksi folikel rambut yang menyebabkan bintik-bintik) sehingga orang-orang mendapat manfaat dari menumbuhkan jenggot," ujarnya.
Mencegah Kulit Kemerahan dan Infeksi
Tidak mencukur jenggot berarti tidak ada ruam kemerahan. Aktivitas mencukur jenggot biasanya meninggalkan rasa terbakar, benjolan, kulit yang gatal dan kering. Memiliki jenggot berarti mengghindari adanya iritasi yang menyebabkan infeksi pada kulit. Dampak iritasi setelah mencukur bisa mengakibatkan rambut tumbuh kembali tetapi ke dalam kulit.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak