Kenali penyakit pneumonia pada anak berikut tanda-tandanya

user
Mohammad Taufik 26 November 2016, 16:23 WIB
untitled

Bandung.merdeka.com - Tahukah Anda bahwa setiap menit ada enam anak di berbagai daerah di dunia meninggal karena pneumonia dan diare. Mungkin masih banyak yang belum tahu apa itu pneumonia. Padahal, penyakit tersebut terbilang sangat berbahaya, khususnya bagi anak-anak.

Pneumonia merupakan radang akut yang menyerang jaringan paru dan sekitarnya. Pneumonia adalah manifestasi Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) yang paling berat karena dapat menyebabkan kematian.

Pada tahun 2015, World Health Organization (WHO) melaporkan hampir enam juta balita meninggal dunia, 16 persen dari jumlah tersebut disebabkan oleh pneumonia sebagai pembunuh balita nomor satu di dunia.

Berdasarkan data Badan PBB untuk anak-anak yakni Unicef pada 2015 terdapat kurang lebih 14 persen dari 147.000 anak di bawah usia lima tahun di Indonesia meninggal karena pneumonia. Dari statistik tersebut, dapat diartikan sebanyak dua dan tiga anak di bawah usia lima tahun meninggal karena pneumonia setiap jamnya.

"Salah satu penyebab terjadinya komplikasi pneumonia juga bisa karena campak," ujar Nastiti Kaswandani, Ketua UKK Respirologi PP-Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) saat ditemui di kawasan Jalan Lembong, Sabtu (26/11).

Nastiti menjelaskan, tanda-tanda bahwa balita mengalami pneumonia adalah peningkatan frekuensi napas, sehingga anak tampak sesak. Selain itu, jika diamati pada daerah dada tampak retraksi atau tarikan dinding dada bagian bawah setiap kali anak menarik napas.

"Batasan frekuensi napas cepat pada bayi kurang dari dua bulan adalah lebih atau sama dengan 60 kali per menit, pada bayi 2 hingga 12 bulan adalah 50 kali per menit sedangkan usia 1 hingga 5 tahun adalah 40 kali per menit," ujarnya.

Pencegahan bayi dari sakit karena pneumonia, kata dia, terutama dilakukan dengan memberikan imunisasi lengkap kepada bayi. Imunisasi lengkap mencakup beberapa jenis imunisasi terkait dengan pneumonia dapat menurunkan kejadian pneumonia sebesar 50 persen.

Kredit

Bagikan