Duh, sulitnya menerapkan pola hidup sehat pada profesional muda

Prodia
Bandung.merdeka.com - Menerapkan kesadaran pola hidup sehat pada profesional muda, hingga kini masih terbilang sulit. Banyaknya pusat kebugaran serta penjualan makanan sehat baik secara online ataupun offline, rupanya tidak mengubah pola hidup menjadi lebih baik bagi kalangan profesional muda.
Menurut Direktur Operasional PT.Prodia Widyahusada, dr. Andri Hidayat, menjalani segudang kegiatan dengan waktu yang dinilai terus kurang, membuat para profesional muda tak punya waktu untuk menjaga pola hidupnya karena terlalu sibuk bekerja.
Khususnya bagi para eksekutif muda, tuntutan untuk senantiasa aktif dan siap dengan segala bentuk tantangan dunia pekerjaan adalah kewajiban yang tidak bisa ditinggalkan. "Sekarang pusat kebugaran ataupun mungkin cathering makanan sehat sudah banyak, tapi kalau memang tidak ada waktu atau tidak menyempatkan waktu ya susah. Kesadaran akan pola hidup sehat ini yang masih kurang," ujar Andri kepada Merdeka Bandung, Sabtu (22/10).
Bukanlah hal mudah untuk mengajak profesional muda untuk menerapkan pola hidup sehat. Termasuk melakukan pemeriksaan kesehatan sejak dini, saat para profesional muda ini masih sangat aktif dan sehat. Melihat realita tersebut, profesional muda pun tak bisa terhindar dari ancaman berbagai penyakit berbahaya.
"Sekarang kalau dilihat-lihat, anak muda banyak yang terserang penyakit diabetes, serangan jantung, bahkan kolesterol. Penyakit tersebut dulunya identik dengan mereka yang sudah tua. Namun sekarang justru anak-anak muda banyak yang terserang karena ya itu, pola hidupnya tidak teratur," jelasnya.
Guna meningkatkan penerapan pola hidup sehat, Laboratorium Klinik Prodia area Bandung berupaya meningkatkan awareness para profesional muda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sejak dini melalui brand activation bertema "Prodia BE Day (Bandung Employee Day) Healthy Fit Challenge".
Dalam kegiatan tersebut, Prodia memberikan pemeriksaan kesehatan seperti indeks masa tubuh, tensi darah, dan juga cek darah gratis secara terbatas untuk 25 peserta pertama yang datang ke booth Prodia. Acara sendiri diselenggarakan sejak 4 September 2016 silam dan berakhir kemarin, Sabtu (22/10) di Cihampelas Walk.
BERITA TERKAIT
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
Pengakuan Bharada E di Balik Perintah Tembak dari Atasan
5 Poin Rekomendasi Kebijakan Siap Diusulkan T20 dalam Forum G20
Alami Pengapuran Sendi Lutut? Coba Minum Susu Nutrisi
Perawatan Kulit Kian Diminati, BeautieSS Resmikan Satu Klinik Baru
Aswita Dewi Ingin Batik jadi Pakaian Kekinian
Amazit T-Rex 2 Jadi Jam Tangan Pintar Bagi Para Petualang
Aplikasi Jantungku Jadi Solusi Layanan Kesehatan Jantung, Ini 6 Fitur Unggulannya
Jejak Kopda Muslimin Sebelum Ditemukan Tewas di Rumah Orang Tua
Gleaneagles Hospital Punya Inovasi Teknologi Baru Bernama Gamma Knife
Kerry Indonesia Kembali Meraih Penghargaan HR Asia Awards 2022
Gandeng Aurel Hermansyah, CKL.LOOKS Akan Rilis Produk Eksklusif
Dukungan Orangtua Dalam Tumbuh Kembang Anak di Masa Transisi Pasca Pandemi
Tidak Pelit Ilmu, Hendra Hidayat Dikenal Sebagai Pionir Implan Gigi di Indonesia
Linde Indonesia Akan Pasok Gas Industri dengan Kemurnian Tinggi ke PT Freeport
KORIKA Gelar Webinar Kecerdasan Artifisial (AI) Bidang Kesehatan
Garmin Run Club Menjadi Wadah Bagi Para Pecinta Olahraga Lari
Jam Tangan Pintar yang Bisa Jadi Pilihan Para Pelari Karena Fitur Canggihnya
Alasan Mengapa Reinvestment Keuntungan Sangat Krusial Bagi Bisnis
EdenFarm Berbagi Hewan Kurban dengan Komunitas Tani di Sekitar ECF
Trademark Market Hadir Lagi, Kini Tenantnya Lebih Banyak