Menpora kasih nilai tujuh penyelenggaraan PON XIX di Jabar

Oleh Mohammad Taufik pada 23 September 2016, 15:21 WIB

Bandung.merdeka.com - Meski banyak disoal, penyelenggaraan PON XIX/2016 di Jawa Barat masih dipuji Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi. Imam memberi nilai tujuh pada PB PON Jabar yang bertindak sebagai tuan rumah.

"Dari 1-10 saya beri nilai tujuh. Sampai hari ini. Masih ada besok sampai selesai. Saya akan terus memantau. Jangan alergi Menpora akan terus memantau," kata Menpora usai di The Trans Luxury Hotel, Kota Bandung, Jumat (23/9).

Secara keseluruhan, politisi PKB tersebut menilai pelaksanaan PON XIX berjalan cukup baik. Beragam masalah yang terjadi selama pelaksanaan hanyalah dinamika dan masih dalam batas kewajaran.

"Tapi yang jadi masalah krusial saat ini terkait koordinasi satu sama lain. Saya kira kalau semua bertanggung jawab akan tugas masing-masing tidak akan terjadi seperti ini," ujarnya.

Satu hal paling penting, pelaksanaan PON adalah menjadi ajang pembinaan bagi setiap atlet di tanah air. Karena pada tujuan akhirnya, PON adalah pencarian bibit bagi atlet untuk ajang atau event lebih besar dengan skala internasional.

Seperti Asian Games di Indonesia 2018 dan Olimpiade di Jepang pada 2020 mendatang. "Pemerintah akan memantau setiap juara. Kita akan konsentrasikan di platnas (pemusatan latihan nasional). PON ini menjadi momentum menyeleksi atlet," ujarnya.

Ketua PB PON XIX Ahmad Heryawan, mengaku sudah berupaya menjalankan tugas secara baik. Mulai dari menyiapkan vanue, anggaran, hingga urusan lain berkaitan dengan pelaksanaan PON XIX.

"Kami sudah sekuat tenaga memfasilitasi. Khusus penyelenggaraan ada riak-riak kecil semuanya sudah bisa terlesesaikan dengan baik melalui CDM (chief de mission)," ucapnya.

Contohnya saja keributan yang terjadi di arena wushu. Keributan terjadi dalam laga final yang memertemukan Jawa Barat dengan Sumatera Utara, di GOR Padjadjaran Kamis (22/9) lalu.

"Ini sudah diselesaikan dalam (chief de mission) diputuskan wushu juara bersama," katanya.

Kemudian masalah wasit juga tidak berkaitan langsung dengan PB PON. Wasit itu, kata dia, berkaitan dengan pengurus yang ditentunkan cabang olah raga masing-masing. Adapun PB PON hanyalah fasilitator sebagai penyelenggara.

"Yang mengajukan cabor masing-masing. PB PON hanya meng-SK kan saja," ujarnya.

Pihaknya berharap, penyelenggaraan PON XIX dapat berjalan lancar hingga akhir. Semua masalah dapat terselesaikan dengan baik. Dan yang paling utama PON memberi dampak positif bagi dunia olahraga Indonesia.

"Terjadi dinamika itu biasa," terang Aher yang merupakan Gubernur Jabar tersebut.

Tag Terkait