Gubernur Aher: mudah-mudahan tidak ada masalah hukum setelah PON

Oleh Farah Fuadona pada 09 September 2016, 17:24 WIB

Bandung.merdeka.com - Penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Jawa Barat tinggal sepekan lagi. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menargetkan empat kesuksesan, yakni sukses penyelenggaraan, sukses prestasi, sukses ekonomi dan sukses administrasi.
 
Mengenai sukses administrasi, Aher berharap tidak ada masalah kesalahan administrasi dalam penganggaran PON. Apalagi masalah hukum atau korupsi dana PON.
 
“Sejak awal kita ingin anggaran berjalan baik sehingga tidak ada hal yang tidak diinginkan. Naudzubilahimindzalik kalau sampai ada urusan hukum setelah PON selesai,” kata Aher dalam sambutan istighasah di Gelora Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Bandung, Jumat (9/9).
 
“Saya sudah sampaikan kepada panitia PON jangan main-main. Silakan ambil yang hak, jika mengambil di luar haknya itu penyimpangan. Tapi itu tidak akan terjadi,” kata Aher yang juga Ketua Umum PB PON XIX/Peparnas XIV 2016 Jawa Barat.
 
Kepada wartawan Aher mengatakan, anggaran perhelatan PON dari awal sampai penutupan mencapai Rp 90 miliar. Untuk mengawal penganggaran tersebut pihaknya sudah membentuk tim bersama Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Provinsi Jawa Barat, Kepolisian dan Kejaksaan.
 
“Anggaran yang dianggarkan sesuai keperluan. Kami melibatkan BPKP, Kejaksaan dan Kepolisian menyatu-padu dalam sebuah tim, supaya dari semenjak awal sukses administrasi bisa kita selesaikan. Ini pembukaan dan penutupan dari awal sampai akhir dengan segala macam kebutuhannya dan tahapannya Rp 90 miliar,” ujar Aher.
 
Ia membandingkan anggaran penyelenggaraan PON Jabar jauh lebih kecil dari PON Riau empat tahun lalu yang mencapai Rp 120 milyar. “Itu empat tahun lalu, sudah inflasi berapa kali, harga dollar lain dengan sekarang. Mungkin Insya Allah dengan angka lebih rendah mudah-mudahan bisa lebih baik, lebih kreatif,” katanya.
 
Menurutnya dana Rp 90 miliar tersebut relatif kecil untuk biaya pesta olahraga nasional sebesar PON. PON melibatkan banyak pihak, termasuk di luar atlet seperti kelompok 3 ribu penari yang akan membuka pembukaan PON di GBLA 17 September nanti. “Belum pendukungnya di belakang layar lain cerita, melibatkan teknologi dan lain-lain,” sebutnya.
 
Ia menegaskan, tidak akan ada penyimpangan dana PON. “Insya Allah tidak ada penyimpangan apa pun karena sejak awal kita sudah mengawal dengan BPKP, Kejaksaan, Kepolisian. Masa ada sesuatu yang tidak diinginkan,” ujarnya.
Â

Tag Terkait