Presiden sebut Domba Garut simbol kebangkitan ekonomi kerakyatan

Oleh Farah Fuadona pada 28 Agustus 2016, 21:55 WIB

Bandung.merdeka.com - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengatakan bahwa Domba Garut asal Jawa Barat sebagai simbol dari kebangkitan ekonomi kerakyatan. Menurutnya Domba Garut juga sebagai unsur kebudayaan Jawa Barat.
 
Hal itu diungkapkan Presiden Jokowi yang menghadiri membuka 'Kontes Domba Garut dan Kambing Piala Kemerdekaan' di Kebun Raya Bogor (KRB), Sabtu (27/08). Menurut Presiden, Domba Garut memberi dampak positif bagi kesejahteraan rakyat.
 
Ia mengatakan, ternak domba dan kambing memiliki sejumlah keuntungan atau kelebihan, antara lain umur panen yang cepat, modal yang tak terlalu besar. Presiden pun mengajak masyarakat untuk berternak kambing atau domba.
 
“Ayo beternak kambing atau domba. Umur panennya cepat, dua tahun tiga kali beranak dan modalnya tidak besar," katanya melalui keterangan tertulis yang diterima Merdeka Bandung, Minggu (29/8).
 
Jokowi mengaku senang melihat bermacam-macam Domba Garut dalam kontes tersebut. Ia mengagumi tingginya harga domba-domba yang dikonteskan. Domba yang bersertifikat harganya bisang melambung hingga ratusan juta.
 
"Saya punya domba lima, belinya Rp 3 juta sampai 4 juta. Pikir saya sudah mahal, saya sudah dapat domba ada tanduknya sudah senang. Domba di pameran (kontes) ini harganya bisa mencapai Rp 50 sampai 120 juta rupiah," cerita mantan Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI itu.
 
Kelebihan lain dari berternak domba dan kambing antara lain daging yang layak dikonsumsi. Tentunya dengan pengolahan yang benar dan sehat.
 
"Daging kambing juga lebih sehat. Saya setiap hari makan daging kambing, asal dagingnya ya, bukan jeroannya kolesterol saya rendah," katanya.
 
Dalam kesempatan itu, Presiden didampingi Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, Kepala Staf Presiden Teten Masduki, Wali Kota Bogor Bima Arya, Ketua Umum Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI), Yudi Guntara.