Tolak parcel lebaran, Ridwan Kamil pasang pengumuman di gerbang rumah

Bandung.merdeka.com - Imbauan  untuk tidak menerima bingkisan/parcel lebaran tidak tidak hanya berlaku untuk PNS Pemkot Bandung saja. Imbauan ini juga berlaku untuk seluruh pejabat di lingkungan Pemkot Bandung termasuk Ridwan Kamil sendiri.

Namun cara berbeda dilakukan oleh Ridwan untuk menolak bingkisan/ parcel lebaran. Cara yang dilakukan yakni dengan memasang spanduk pengumuman tidak menerima parcel/bingkisan lebaran di gerbang rumah dinasnya yang berada di Jalan Dalem Kaum.

"MOHON MAAF TIDAK MENERIMA PARCEL / BINGKISAN LEBARAN," tulis  dalam spanduk tersebut.

Pria yang akrab disapa Emil ini menegaskan bahwa Wali kota dan jajaran PNS di Pemkot Bandung tidak boleh menerima bingkisan/ parcel apapun juga.

"Mohon maaf. Wali kota dan jajaran PNS di Pemkot Bandung tidak boleh menerima bingkisan/ parcel apapun juga, termasuk tahu  bulat lima ratusan, menjelang lebaran ini," tulis Emil dalam akun facebooknya, Sabtu (25/6) dinihari.

Emil menyebutkan jika ada yang menerima bingkisan/parcel akan dilaporlan dilaporkan ke KPK via e-gratifikasi

"Jika ada, akan dilaporkan ke KPK via e-gratifikasi (difoto dan lapor via online). Sekali lagi mohon maaf dan terima kasih atas pengertiannya nuhun,"  tutup Emil

Postingan Emil di facebook ini mendapatkan 42 ribu like, 3.054 share dan ribuan komentar dari netizen. Ada beragam komentar dari netizen terkait postingan Emil tersebut. Komentar dukungan salah satunya disampaikan pemilik akun Zahwa SMI.

"Upami bangsa Indonesia gaduh pemimpin supartos Pak Ridwan Kamil insya Allah Indonesia akan makmur, cerdas, berbudi luhur dan jauh dari kata korup," tulis Zahwa.

Namun ada juga yang kurang sependapat dengan langkah Emil tersebur. "Kalau menurut Saya tidak semua parcel itu mengandumg gratifikasi. Ada yang merupakan bentuk rasa syukur, hadiah, diberikan kepada seseorang yang telah berjasa (tidak mengandung unsir nepotisme). Berjasa misalnya telah berbuat baik kepada kita," tulis pemilik akun facebook Rezdy Tofan Bhaskara.