April disebut 'bulan suci' Asia-Afrika
Bandung.merdeka.com - Memasuki bulan April, momen Konferensi Asia Afrika kembali bergema di Museum Konferensi Asia Afrika (KAA), Bandung. Momen tersebut ditandai dengan dibukanya pameran foto bertajuk Aung San Suu Kyi: A Portrait in Worlds and Pictures karya fotografer Prancis, Christophe Loviny.
Â
âKehadiran kami di sini sebagai momentum pembukaan bagi bulan demokrasi Asia-Afrika,â kata Atase Kebudayaan Prancis untuk Indonesia, Didier Vuillecot, dalam jumpa pers pameran foto Aung San Suu Kyi di Gedung Museum KAA, Jumat (1/4).
Didier mengatakan, setiap negara memiliki momen hari kemerdekaan yang selalu diperingati tiap tahunnya. Prancis sendiri memiliki 14 Juli sebagai tanggal kemerdekaannya.
Â
Namun bagi negara-negara di Benua Asia-Afrika, bulan April ini menjadi spesial. Selain memiliki hari kemerdekaan, negara-negara tersebut memiliki momen KAA 24 April 1955 dan selalu diperingati tiap tahunnya.
.
âBulan April jadi spesial bagi negara Asia-Afrika karena saat itulah kita rayakan demokrasi dalam rangka Asia-Afrika. Pada momentum ini negara yang pernah dijajah sama-sama menemukan sesi kebebasannya,â ungkap Didier yang didampingi fotografer Christophe Loviny.
Â
Senada dengan Didier, Kepala Museum KAA Thomas Siregar mengatakan di Museum KAA dikenal istilah bahwa bulan April sebagai âbulan suciâ-nya Museum KAA. Â
Â
âDi Museum KAA kita selalu mengatakan bulan April ini 'bulan suci-nya KAA. kita masuk 'bulan suci', kita lakukan satu pra event dan kami lihat bahwa spirit giatnya sama, kita sama-sama membangun demokrasi dan sama-sama memperjuangkan hak asasi manusia,â terang Thomas.
Â
Ia menambahkan, pameran foto bertajuk Aung San Suu Kyi: A Portrait in Worlds and Pictures karya fotografer Prancis, Christophe Loviny, sebagai salah satu acara yang digelar Museum KAA. Pihaknya sudah menyiapkan rangkaian acara lainnya yang menyambut peringatan KAA.