Sulitnya dapat uang baru, ini penjelasan Bank Indonesia

Oleh Farah Fuadona pada 19 Januari 2017, 16:45 WIB

Bandung.merdeka.com - Sebulan setelah resmi diluncurkan, masyarakat di Jawa Barat khususnya Bandung masih kesulitan mendapat uang Rupiah NKRI Tahun Emisi 2016. Hal tersebut bukan karena Kantor Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat kesulitan dalam hal distribusi, melainkan pencetakan uang yang terbatas.
 
Kepala Grup Bank Indonesia Kantor Perwakilan Jawa Barat, Siti Astiyah mengatakan, ketersediaan uang Rupiah NKRI Tahun Emisi 2016 terbatas. Pasalnya, pihak Bank Indonesia memang tidak mencetak uang Rupiah NKRI Tahun Emisi 2016 dalam jumlah yang banyak.
 
“Dicetaknya sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Uang NKRI Tahun Emisi 2016 ini dicetak untuk menggantikan uang yang tidak layak edar, jadi dicetaknya tidak banyak,” ujar Siti saat ditemui dalam acara “Edukasi dan Sosialisasi Uang Rupiah NKRI Tahun Emisi 2016 Kepada Polda Jabar”, Kamis (19/1).

Bicara soal nominal uang yang telah didistribusikan oleh Kantor Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Siti tak bisa menyebutkan angka pasti. Yang pasti, kata dia, guna menghindari terjadi inflasi maka pencetakan uang Rupiah NKRI Tahun Emisi 2016 masih sedikit.
 
“Ada yang namanya estimasi kebutuhan uang. Di mana berapa uang yang dimusnahkan harus seimbang dengan yang dicetak. Kalau kelebihan itu namanya inflasi. Kami menjaga agar tidak inflasi,” ujar wanita berkacamata ini.
 
Hingga saat ini Kantor Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat aktif menggunakan mobil kas keliling bagi masyarakat yang ingin menukarkan uang lamanya dengan uang Rupiah baru. Mobil kas keliling ada di Bandung dan beberapa kota lainnya di Jawa Barat.

Tag Terkait