Sukmawati tidak takut ancaman Rizieq Shihab
Bandung.merdeka.com - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab mengancam melaporkan balik Sukmawati Soekarnoputri pada polisi. Serangan balik yang dilakukan Rizieq lantaran pentolan FPI itu menilai Sukmawati gagal paham karena yang dilaporkan adalah dakwah karya ilmiah soal usulan Pancasila saat dibuat 1945 lalu. Bukan Pancasila yang sudah jadi dasar negaranya. Apa kata Sukmawati ihwal itu?
"Saya siap (dilaporkan balik), sekali lagi harusnya dia meminta maaf kalau memang laki-laki," kata Sukmawati saat mendatangi Mapolda Jabar, Kota Bandung, Jumat (13/1). Kehadiran putri Presiden pertama Indonesia, Sukarno, untuk mengecek perkembangan kasus tersebut yang kini ditangani Polda Jabar.
Rizieq dilaporan Sukmawati Soekarnoputri ke kepolisian atas pernyataannya yang menyebut 'Pancasila Soekarno ketuhanan ada di Pantat, sedangkan Pancasila piagam Jakarta ketuhanan ada di kepala'. Sukmawati saat melaporkan melampirkan bukti video Rizieq saat berceramah di Kota Bandung pada 2013 lalu.
Pentolan FPI itupun dalam pemeriksaan kemarin, meminta Sukmawati mencabut dan meminta maaf lantaran laporan yang dilayangkan tidak mendasar.
"Kemarin dia (Rizieq) bilang kalau saya harus mencabut laporan dan meminta maaf. Saya malah justru akan terus melanjutkan dan harusnya dia yang meminta maaf, bukan saja ke kaum nasionalis, tapi juga bangsa yang sudah disakiti dengan kata-katanya," katanya.
Kembali menyoal ucapan Rizieq yang menyebut Sukmawati gagal paham terkait pelaporan tesis S2-nya di University Of Malaya, dirinya tidak mau ambil pusing. Yang pasti laporan yang dilayangkan pada kepolisian sudah menjadi bukti keabsahan bahwa Rizieq diduga menodai simbol negara.
"Saya enggak tahu tesis dia atau apa. Utamanya kata-kata dia yang yang enggak berakhlak. Dia enggak bisa berkelit, itu suara dia kata-katanya jelas," katanya.
Sukmawati mengaku kecewa atas bantahan seluruh ucapan yang ada di video. Padahal kepolisian sudah membenarkan keabsahan video Rizieq yang diambil di Lapang Gasibu, Kota Bandung pada 2013 lalu dalam dakwahnya. â"Saya sangat kecewa sekali, dia bicaranya enggak jantan, enggak fair sebagai ulama," katanya.