Pemkot Bandung bikin sistem Open Data, warga bisa ikut awasi

Oleh Muhammad Hasits pada 03 Desember 2016, 11:58 WIB

Bandung.merdeka.com - Transparansi dan akuntabilitas sudah menjadi kebutuhan dan tuntutan masyarakat terhadap pemerintah di era informasi ini. Maka dari itu, pemerintah ditantang untuk memenuhi keinginan masyarakat dengan menyediakan informasi dan data yang mereka butuhkan.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung menjawab tantangan tersebut dengan membangun sistem Open Data sejak akhir tahun 2014 lalu. Sistem ini menjadi ujung tombak penyelenggaraan pemerintahan yang transparan dan akuntabel.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Bandung, Asep C. Cahyadi usai membuka kegiatan XBot (Explore Bandung Open Data) 2016 yang diselenggarakan di Grand Gucci Hotel Bandung, Jumat (2/12).

Asep mengatakan, sistem Open Data ini tidak hanya memungkinkan masyarakat untuk dapat mengakses informasi yang mereka butuhkan tetapi masyarakat bisa berperan aktif dalam mengawal pembangunan daerah.

"Sistem ini memungkinkan bagaimana partisipasi masyarakat dalam melakukan kontrol terhadap program pemerintah dan bisa memberikan alternatif solusi bagi permasalahan daerah," ujar Asep dalam rilis yang diterima Merdeka Bandung.

Ia menambahkan, sistem ini juga mampu menyinergikan tiga domain pemerintahan, yakni masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta. "Dengan demikian, pelayanan masyarakat dikawal oleh semua segmen masyarakat," katanya.

Untuk mendukung sistem tersebut, Diskominfo Kota Bandung menyelenggarakan kegiatan XBot, yakni rangkaian seminar dan workshop selama 3 hari dari 2-4 Desember 2016.

Acara yang diikuti oleh 200 peserta itu melibatkan para mahasiswa dan komunitas serta menggandeng Data Science Indonesia sebagai mitra. Targetnya adalah pemanfaatan data Kota Bandung yang dilansir di portal Open Data Kota Bandung di tautan data.bandung.go.id.

Mahasiswa dan komunitas anak muda, dikatakan Asep, dipilih karena mereka merepresentasikan sebagian masyarakat Kota Bandung saat ini dan merupakan aset di masa depan.

"Kota Bandung ini kota pemuda, di mana 60% populasinya berusia di bawah 40 tahun. Dan anak-anak muda inilah yang kelak akan menjadi harapan bangsa ini di masa depan," ucap Asep.

Acara tersebut diisi oleh para narasumber yang ahli di bidangnya, seperti Aris Budi Wibowo yang akan mengulas tema Analisis Data, Cleaning Data, dan Data Mining serta Dio Ariadi yang akan memberikan lokakarya tentang Data Visualization.

Tag Terkait